Jurnal Fisika Unand
Vol 10, No 1 (2021)

Hubungan Flare X9.3 dengan Magnetosfer dan Ionosfer selama Siklus Matahari ke-24 pada Kejadian Coronal Mass Ejection (CME) 6 September 2017

Sucy Lestari Wirma (Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas)
Marzuki Marzuki (Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas)
Afrizal Afrizal (BMKG)



Article Info

Publish Date
17 Feb 2021

Abstract

Telah dilakukan analisis hubungan flare X9.3 dengan magnetosfer dan ionosfer berdasarkan kejadian CME 6 September 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kategori badai geomagnet dan ionosfer sebagai akibat dari siklus matahari ke-24. Data penelitian yang digunakan berupa komponen H medan magnet bumi stasiun geomagnet Kototabang dan frekuensi kritis lapisan F2 (f0F2) stasiun CADI Sumedang. Badai geomagnet dan ionosfer pada penelitian ini mewakili gangguan di wilayah khatulistiwa. Penelitian ini menghasilkan indikasi gangguan magnetosfer pada 8 September 2017 yang ditunjukkan dengan penurunan intensitas komponen H medan magnet bumi sebesar -250 nT yang dikategorikan sebagai badai sangat kuat dengan skala G3, sementara terdapat penyimpangan f0F2 ionosfer di hari yang sama sebesar 4.33 MHz. Kriteria badai lemah terdapat pada bulan Januari, Februari dan Juni, kriteria badai sedang terdapat pada bulan April, Agustus dan Oktober, sedangkan kriteria badai kuat terdapat pada Maret, Mei dan Juli. Hal ini menunjukkan bahwa gangguan geomagnet akibat CME 6 September 2017 lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. The analysis of the X9.3 flare relationship with the magnetosphere and ionosphere has been carried out based on the CME event of September 6, 2017. This study aims to determine the category of geomagnetic and ionospheric storms resulting from the 24th solar cycle.  The research data used is in the form of the H component of the Earth's magnetic field at the Kototabang geomagnetic station and the critical frequency of the F2 layer (f0F2) of the Sumedang CADI station. Geomagnetic and ionospheric storms in this study represent disturbances in the equatorial region.  This research produced the indication of magnetospheric disturbances on September 8, 2017; decreasing the H component intensity of Earth's magnetic field is -250 nT categorized as a powerful storm with G3 scale, while there is 4.33 MHz deviation of the ionosphere f0F2 in the same day.  The criteria for weak storms are in January, February, and June. The criteria for moderate storms are in April, August, and October, while intense storms are in March, May, and July.  Those show that the geomagnetic disturbances due to CME on September 6, 2017, were more significant than the other months.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jfu

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences Electrical & Electronics Engineering Energy Materials Science & Nanotechnology Physics

Description

Makalah yang dapat dipublikasikan dalam jurnal ini adalah makalah dalam bidang Fisika meliputi Fisika Atmosfir, Fisika Bumi, Fisika Intrumentasi, Fisika Material, Fisika Nuklir, Fisika Radiasi, Fisika Komputasi, Fisika Teori, Biofisika, ataupun bidang lain yang masih ada kaitannya dengan ilmu ...