Jurnal Kimia dan Kemasan
Vol. 42 No. 2 Oktober 2020

SIFAT MEKANIS DAN FISIS BIOPLASTIK DARI LIMBAH KULIT PISANG: PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PEMLASTIS

Aprilina Purbasari (Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro)
Anissa Ardanti Wulandari (Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro)
Fikri Mudzakir Marasabessy (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Oct 2020

Abstract

Pada penelitian ini, limbah kulit pisang dimanfaatkan sebagai bahan baku bioplastik dengan variasi jenis dan konsentrasi pemlastis. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap awal pembuatan tepung kulit pisang, dilanjutkan dengan tahap pembuatan bioplastik, dan tahap akhir karakterisasi sifat mekanis dan fisis bioplastik yang dihasilkan. Pada pembuatan bioplastik, pemlastis yang digunakan adalah gliserol dan sorbitol dengan konsentrasi masing-masing 30%; 40%; 50%; 60%; dan 70%. Karakterisasi sifat mekanis dan fisis bioplastik meliputi: kuat tarik, perpanjangan putus, ketebalan, permeasi uap air, biodegradabilitas, dan mikrostruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi pemlastis baik gliserol maupun sorbitol dapat menurunkan kuat tarik serta meningkatkan perpanjangan putus, ketebalan, permeasi uap air, dan biodegradabilitas pada bioplastik yang dihasilkan. Berdasarkan uji mikrostruktur, bioplastik dengan pemlastis gliserol dan pemlastis sorbitol memiliki struktur yang relatif sama. Kondisi optimum pembuatan bioplastik dari tepung kulit pisang baik dengan pemlastis gliserol maupun sorbitol adalah pada konsentrasi pemlastis 40% dengan kuat tarik masing-masing 8,07 MPa dan 8,32 MPa; perpanjangan putus 27,22% dan 23,78%; ketebalan 0,1 mm dan 0,2 mm; permeasi uap air 0,00024 g/m2.s.kPa dan 0,00025 g/m2.s.kPa; dan kehilangan massa pada uji degradabilitas selama 4 minggu sebesar 25,45% dan 21,73%. 

Copyrights © 2020