Theologia in Loco
Vol 2 No 2 (2020): Theologia in Loco

A Theological Reflection on COVID-19

Kristanto, David (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2020

Abstract

Abstract: This article seeks to answer the question, “Where is God in the midst of suffering?”, through reflecting on the paradigm of discipleship in Mark 9:36-37. Welcoming a child is a parabolic action done by Christ to show that the way to be the greatest is to welcome the weakest or to be the servant of all. A child is used as a paradigm due to his or her low status in the Greco-Roman society. Children had no right, seen as properties rather than persons, and thus equated to slaves. Therefore, welcoming a child means welcoming the weakest of the society, and doing so means to welcome Christ himself and the one who sent him. The suffering caused by COVID-19 makes the whole world suffer, yet it also creates a bigger gap between the rich and the poor, the strong and the weak. A reflection on the paradigm invites Christians to side with the weakest and those who are in need, hoping that the kingdom of God will be ushered into this suffering world. Abstrak: Artikel ini adalah upaya untuk menjawab pertanyaan, “Di manakah Allah di tengah penderitaan?” melalui perenungan terhadap suatu model pemuridan yang berdasarkan paradigma pemuridan di dalam Markus 9:36-37. Menyambut seorang anak kecil merupakan suatu tindakan perumpamaan yang dilakukan Kristus guna menunjukkan bahwa cara untuk menjadi yang terbesar adalah untuk menyambut mereka yang lemah atau untuk menjadi hamba bagi sesama. Seorang anak digunakan sebagai paradigma sehubungan dengan status sosialnya yang rendah di tengah masyarakat Greko-Romawi. Anak dianggap tidak memiliki hak, dilihat sebagai properti ketimbang pribadi, dan dengan demikian dapat disetarakan dengan budak. Maka menyambut seorang anak berarti menyambut mereka yang paling lemah di tengah masyarakat, dan melakukannya berarti menyambut Kristus sendiri dan Dia yang telah mengutus Kristus. Dampak global dari COVID-19 membuat kesenjangan sosial di antara yang kaya dan yang miskin dan yang kuat dan yang lemah menjadi semakin besar. Suatu perenungan terhadap paradigma pemuridan tersebut mengajak umat Kristen untuk berpihak kepada yang lemah dan mereka yang membutuhkan, dengan harapan bahwa melalui tindakan tersebut, kerajaan Allah akan disambut ke dalam dunia yang sedang menderita.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

sttjournal

Publisher

Subject

Religion Humanities

Description

Theologia in Loco merupakan istilah yang pertama kali dikemukakan oleh Prof. Dr. Muller Kruger, ketua pertama Sekolah Tinggi Teologi/Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta. Prof. Kruger sejak semula mendorong theologia in loco atau teologi lokal untuk dikembangkan khususnya melalui STT/STFT ...