Arsitekno
Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Arsitekno

Penerapan Arsitektur Metafora Pada Museum Tsunami Aceh Di Banda Aceh

Dafrina, Armelia (Unknown)



Article Info

Publish Date
21 Feb 2019

Abstract

Peristiwa Gempa dan Gelombang Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 dalam skala besar menjadi momen yang tidak bisa terlupakan. Dan seharusnya dijadikan peringatan untuk melakukan penataan ulang baik dalam masyarakat, maupun lingkungan yang telah terkena dampak tsunami. Oleh karena itu pemerintah telah mengusahakan perubahan untuk pemulihan kembali baik dari segi penataan permukiman dan struktur dan infrastruktur kota Banda Aceh.Penataan Kota yang menggambarkan akan peristiwa tsunami adalah pembangunan Museum Tsunami Aceh yang terdapat di Jalan Sultan Iskandar Muda Banda Aceh. Museum Tsunami Aceh ini adalah suatu tempat yang mempunyai fungsi sebagai ruang pameran berbagai peristiwa tsunami 26 Desember 2004 di Banda Aceh.Museum ini juga sebagai wadah koleksi penyimpanan benda-benda peninggalan tsunami yang mengingatkan kembali memori akan terjadinya tsunam. Pendekatan tema arsitektur pada Museum Tsunami Aceh ini adalah penerapan arsitektur Metafora. Pemilihan Tema Metafora pada Museum Tsunami Aceh ini terkait akan fungsi museum ini sebagai Museum Tsunami Aceh sebagai Rumoh Aceh as Escape Hill. Museum Tsunami Aceh diibaratkan sebagai bukit evakuasi dan penyelamatan.Salah satu gaya bahasa dalam kamus Bahasa Indonesia adalah gaya bahasa Metafora. Yang dapat diartikan sebagai persamaan, perbandingan, dan perumpamaan antara satu benda atau objek dengan benda yang lain. Metafora merupakan majas untuk mengungkapkan secara langsung suatu objek. 

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

arsitekno

Publisher

Subject

Arts Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Energy Engineering Physics

Description

Arsitekno is engaged in several scopes, namely: Architecture and Design Urban Design Landscape Architecture History, Theory & Critic Architecture Building Science and Technology Housing and Human ...