LOKABASA
Vol 12, No 1 (2021): Vol. 12 No. 1, April 2021

Makna dan Fungsi Pamali Seputar Makanan bagi Masyarakat Kabupaten Sumedang

Rismaya, Rima (Unknown)
Machdalena, Susi (Unknown)



Article Info

Publish Date
11 May 2021

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian etnolinguistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan makna dan fungsi pamali yang merupakan salah satu bentuk tabu yang masih digunakan sebagai aturan kehidupan tidak tertulis bagi masyarakat Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu studi pustaka dan wawancara. Sumber data penelitian ini adalah pamali seputar makanan yang berlaku bagi masyarakat Kabupaten Sumedang. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data lapangan tema budaya dengan model Spradley. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pamali seputar makanan bagi masyarakat Kabupaten Sumedang dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pamali untuk anak, pamali untuk perempuan, dan pamali untuk umum. Sayangnya, kalangan anak muda sudah mulai jarang mempercayai dan menerapkan pamali-pamali ini dalam kehidupan sehari-hari karena dianggap kurang masuk akal dan hanya bualan orang tua zaman dahulu.Kata Kunci: aturan; etnolinguistik; masyarakat; pamali. Abstract: This research is an ethnolinguistic research which aims to describe the meaning and function of pamali as a form of taboo which is still used as an unwritten rule of life for the people of Sumedang district, West Java province . This research uses descriptive qualitative research methods with data collection techniques, namely literature study and interviews. The data source of this research is pamali about food that applies to the people of Sumedang district. The data analysis technique in this study used field data analysis techniques with cultural themes used Spradley model. Based on the research that has been done, pamali about food for the people of Sumedang district is divided into three types, namely pamali for children, pamali for women, and pamali for the public. Unfortunately, young people have started to rarely believe in and apply this pamalis in their daily lives because it is considered as unreasonable thing and is just a boasting of ancient parents.Keywords: ethnolinguistics; pamali; rules; society.

Copyrights © 2021