Pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan merupakan salah satu alternatif mengatasi dampak krisis ekonomi nasional di Indonesia. Penggunaan alat tangkap ikan yang menerapkan prinsip-prinsip Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) yang sudah diterapkan secara luas dapat menjadi cara mempertahankan populasi sumberdaya perikanan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis alat tangkap ikan sero dan bagan perahu yang dipakai nelayan sesuai kriteria CCRF di perairan Tondonggeu. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan langsung yang dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018. Data yang dikumpulkan meliputi jenis ikan, ukuran panjang ikan, daerah penangkapan ikan, metode pengoperasian alat tangkap, riwayat cidera yang pernah diderita nelayan dalam pengoperasian alat tangkap, kualitas hasil tangkapan, kondisi fisik ikan, kualitas ikan hasil tangkapan sampingan, sumberdaya terjaga kelangsungannya, jenis ikan yang dilindungi terjaga, dan tanggapan masyarakat terhadap alat tangkap sero dan bagan perahu. Data tersebut dianalisis menurut presentasi tingkat keramahan lingkungan setiap alat tangkap yang digunakan, yaitu: > 80% (sangat ramah lingkungan), 50 – 80% (ramah lingkungan), 25 – 50% (kurang ramah lingkungan), dan < 25% (tidak ramah lingkungan). Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua alat tangkap sero dan bagan perahu yang digunakan nelayan termasuk alat tangkap ramah lingkungan. Walaupun demikian, bagan perahu menunjukan lebih ramah dengan skor masing-masing 73,33% dan 88,33%.
Copyrights © 2020