SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
Vol 4, No 1 (2020): November

UPAYA PENANGGULANGAN EROSI DAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN LIMBAH SABUT KELAPA DI DUSUN KLUI, DESA MALAKA

Kornelia Webliana B (Universitas Mataram)
Diah Permata Sari (Universitas Mataram)
Solikatun Solikatun (Universitas Mataram)



Article Info

Publish Date
02 Nov 2020

Abstract

ABSTRAKSebagian  besar wilayah Dusun Klui, Desa Malaka memiliki topografi wilayah yang berbukit untuk areal perkebunan dan topografi datar untuk pemukiman. Salah satu potensi perkebunan yang cukup melimpah yang dimiliki Desa Malaka adalah kelapa. Sejauh ini pemanfaatan kelapa masih terpaku pada hasil primer, yaitu air dan daging kelapa serta tempurung kelapa untuk arang. Limbah sabut kelapa belum dimanfaatkan, padahal memiliki nilai ekonomi dan ekologi yang dapat membantu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan keberlanjutan dari ekosistem. Salah satu bentuk pemanfaatan limbah sabut kelapa berupa cocomesh memiliki fungsi penting dalam pencegahan erosi dan longsor pada kelerengan curam. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan nila ekonomi dan ekologi limbah sabut kelapa dalam bentuk cocomesh sebagai alternatif pencegahan erosi dan longsor di Dusun Klui Desa Malaka. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu sosialisasi dan pelatihan pembuatan cocomesh. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat menunjukkan bahwa limbah perkebunan berupa sabut kelapa dapat diolah menjadi cocomesh yang bernilai ekonomi dan ekologi. Masyarakat Dusun Klui mendapatkan pengetahuan dan wawasan setelah dilakukan sosialisasi mengenai penangan limbah sabut kelapa untuk pencegahan erosi. Masyarakat Dusun Klui juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah sabut kelapa menjadi cocomesh dan mempraktikannya dalam pemasangan cocomesh di lahan perkebun yang memiliki tingkat kecuraman yang tinggi. Kata kunci : cocomesh; erosi; longsor. ABSTRACTMost of the Klui Hamlet, Malacca Village, has a hilly topography for plantation areas and a flat topography for settlements. One of the potential plantations that is quite abundant in the village of Malacca is coconut. So far, coconut utilization is still focused on primary products, namely water and coconut meat and coconut shell for charcoal. Coconut husk waste has not been utilized, even though it has economic and ecological value that can help to increase community income and the sustainability of the ecosystem. One form of utilization of coconut husk waste in the form of cocomesh has an important function in preventing erosion and landslides on steep slopes. The purpose of this activity is to improve the economic and ecological value of coconut husk waste in the form of cocomesh as an alternative to erosion and landslide prevention in Klui Hamlet, Malacca Village. The methods used to achieve these objectives are socialization and training in making cocomesh. The results of community service activities show that plantation waste in the form of coconut husks can be processed into cocomesh which has economic and ecological value. The people of Klui Hamlet gained knowledge and insight after socialization was carried out on coconut husk waste handlers for erosion prevention. The people of Klui Hamlet also gain knowledge and skills in processing coconut husk waste into cocomesh and practice it in installing cocomesh on sloping garden land. Keywords : cocomesh; erosion; landslide. 

Copyrights © 2020