Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH)
CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"

TAKSASI PRODUKSI PENANGKARAN BENIH TEBU (Saccharum officinarum L.) METODE SINGGLE BUD PLANTING

Endang Suhesti (Unknown)
Puryantoro Puryantoro (Unknown)
Yasmini Suryaningsih (Unknown)



Article Info

Publish Date
24 Dec 2020

Abstract

Upaya  yang dapat  dilakukan untuk memperbaiki kultur teknis budidaya tanaman tebu yang benar adalah menyediakan bibit tebu unggul bersertifikat tepat waktu,  Penyediaan bibit secara single bud (budchips) merupakan salah satu cara yang perlu ditumbuhkembangkan.  Penelitian  bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan benih tebu unggul  bersertifikat bagi petani melalui perluasan KBD di setiap Wilayah Kerja PG. Panji dan Wringin Anom. Bahan tanam berupa Varietas tebu unggul (PS 862) dari P3GI Pasuruan.  Pendekatan taksasi produksi mata tunas per hektar menggunakan persamaan regresi eksponensial,  taksasi produksi  ku per hektar dengan formula, dan multiplikasi hasil benih dengan mengukur jumlah batang dan jumlah mata perrumpun. Penelitian menghasilkan   jumlah batang rata-rata perhektar 8.49 batang/m sehingga produksi  mata tunas metode bagal  681.888,6 mata perhektar (benih tanam tebu  KTG  7.01 hektar).  Untuk wilker PG. WringinAnom (924,0 ha) dibutuhkan benih KTG 88.704.000 mata tunas.  Dengan metode bagal dipenuhi dari  KBD 130,09 ha, dengan metode SBP hanya  39,32 ha.  WilKer PG. Pandji (124 ha) dibutuhkan  benih KTG11.956.060 mata tunas, dengan metode bagal dipenuhi dari 17,53 ha  KBD, dengan metode SBP  hanya  5.3 ha KBD.  Hasil panen bobot benih tebu   dalam kuintal per hektar 925,26 dengan tingkat multiplikasi 10 kali lipat.

Copyrights © 2020