Seseorang yang bermain game hanya akan mengeluaran energi di bawah 1,5 METs dan termasuk dalam sedentary behaviour yang memiliki banyak pengaruh buruk bagi tubuh seperti obesitas. Perancang game saat ini dapat melihat permainan tradisional seperti bebentengan yang memiliki kegiatan fisik dominan dalam sistem permainannya sebagai basis game yang dapat meningkatkan aktivitas gerak pemain. Survey dari permainan bebentengan menunjukkan bahwa sebagian besar pergerakan pemain teralokasi pada pergerakan yang memiliki tingkat pengeluaran energi rendah, antara 0-2 METs. Pergerakan dengan pengeluaran energi tinggi pada permainan bebentengan meliputi berjalan dan berlari terhubung dengan kegiatan kejar mengejar antar pemain. Oleh karena itu, kejar-mengejar antar pemain dapat diaplikasikan menjadi gameplay utama dalam game untuk meningkatkan aktivitas gerak pemain. kata kunci: game, permainan tradisional, bebentengan, sedentary behaviour, gerak A person who play a standard video game will have energy expenditure below 1,5 METs, and they fall into sedentary behaviour which could lead to unwanted result such as obesity. Game designer nowadays could take bebentengan tradisional game, which is heavy on physical activity, as the basis of the game design for increasing movement activity of the player. The surveys of the bebentengan shows that most of the players movement are allocated in low energy expenditure level, between 0-2 METs. Running and walking, which are above the threshold of sedentary behaviour, are connected with players who are chasing each other. That is why in the gameplay development, those two movements should become the central activity of the game. keywords: game, tradisional game, bebentengan, sedentary behaviour, movement,
Copyrights © 2015