Jurnal Sosioteknologi
Vol. 15 No. 1 (2016)

Pengembangan Potensi Lokal di Desa Panawangan sebagai Model Desa Vokasi dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional

Dr. Pingkan Aditiawati (Institut Teknologi Bandung, Bandung)



Article Info

Publish Date
29 Apr 2016

Abstract

Desa Vokasi merupakan desa yang dijadikan model pengembangan potensi lokal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Potensi lokal pedesaan merupakan komoditas yang patut dikembangkan karena berperan penting dalam mengangkat taraf hidup bangsa pada umumnya dan masyarakat desa pada khususnya. Potensi lokal yang dikembangkan di Desa Panawangan berupa perikanan, peternakan, dan pertanian. Ketiga bidang tersebut dikembangkan dengan menerapkan bioteknologi sederhana. Budidaya ikan bawal menjadi pilihan utama untuk dikembangkan. Budidaya ikan bawal organik dengan sentuhan bioteknologi merupakan hasil penelitian di SITH. Kegiatan ini meliputi persiapan induk, larvikultur dengan sistem resirkulasi, growing, penyiapan pakan fermentasi organik, dan pemanfaatan ikan yang dihasilkan. Luas seluruh kolam ikan yang digunakan mencapai 9.433,32 m2, dimiliki oleh 30 orang petani. Pelatihan dan pendampingan diberikan oleh dosen dan 22 orang mahasiswa selama dua tahun berturut-turut. Produk yang dihasilkan dipasarkan dengan strategi bisnis dan pengemasan yang menarik, bekerja sama dengan Agato (pemasok sayuran organik). Pengembangan potensi tersebut merupakan bukti pengabdian SITH-ITB yang melakukan transfer teknologi kepada masyarakat Desa Panawangan. Dari 7 dusun yang diberikan pelatihan, saat ini telah berkembang dan diterapkan di 8 desa dan 3 kabupaten di luar Panawangan; yakni Desa Babantar, Desa Kawali Mukti, Desa Rajadesa, Desa Ciendut, Desa Nagara Pageuh, Desa Nagara Jaya, Desa Lumbung Girang, dan Desa Mulya Sari. Kabupaten yang menerapkan sistem tersebut adalah Garut, Kadipaten, dan Tasikmalaya.Kata kunci: Desa Vokasi, Potensi Lokal, Desa Panawangan, Ketahanan Pangan AbstractVocational village program is a model of local resources development for increasing wealthy in remote area. Local potential commodity is important to be developed because of its role in rising wealth. Fishery, ranch, and agriculture are the local potential commodity developed in Panawangan Village. Those commodities are developed using simple biotechnology principle. White Organic Pomfret fishery in freshwater using simple biotechnology ptinciple is the main activity in this programme as the result of research in SITH. The fishery activity includes parent preparation, larviculture with resirculation system, growing, organic fermented feed, and developing fishery product. Fishery pond with 9,433.32 m2 in wide and 30 farmers are utilized in this activity. Training and support system are provided by our team for two years. The products are packed, sold to market by using market and management strategy, in collaboration with Agato (organic vegetable supplier). Those development are the form of empowerment program by SITH ITB. Nowadays, there are 8 villages and 3 residences outside Panwangan and Ciamis apply the system. They are Babantar village, Kawali Mukti village, Rajadesa village, Ciendut village, Nagara Pageuh village, Nagara Jaya village, Lumbung Girang village, and Mulya Sari village. The residences are Garut, Kadipaten, dan Tasikmalaya.Keywords: vocational village, local potency, Panawangan Village, Food Security

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

sostek

Publisher

Subject

Engineering Social Sciences

Description

Jurnal Sosioteknologi is a journal that focuses on articles that discuss results of an intersection of research fields of science, technology, arts, and humanities as well as the implications of science, technology, and arts on society. It is published three times a year in April, August, and ...