Tulisan ini berangkat dari kesadaran bahwa sistem pangan global memiliki dampak negatif bagi ketahanan pangan masyarakat lokal dan lingkungan hidup, khususnya di daerah perkotaan. Sebagai solusi, banyak penelitian di seluruh dunia bergerak menuju Gerakan Pangan Lokal (Local Food Movements) untuk memitigasi dampak-dampak negatif tersebut. Merujuk pada keberhasilan penelitian partisipatif yang dilakukan oleh anggota tim peneliti sebelumnya di kota lain, penelitian ini bertujuan memetakan potensi sosial dari kota Bandung di dalam tumbuhkembangnya sistem pangan lokal dalam berbagai bentuknya. Tulisan ini mengkategorikan berbagai inisiatif pangan lokal menjadi: (1) kebun organik dan permakultur, (2) artisan lokal, (3) outlet dan pasar, (4) pusat edukasi dan wisata, serta (5) kebun komunitas; serta membandingkannya dengan bagaimana inisiatif serupa berkembang di negara-negara lain di berbagai belahan dunia. Tulisan ini ditutup dengan kesimpulan bahwa telah terjadi evolusi di dalam komunitas pangan di Bandung dari mulai suatu inisiatif menuju jejaring dan gerakan, yang memiliki tujuan yang jelas untuk membangun ketahanan pangan di dalam pengertian yang luas, yaitu ketahanan individu dan masyarakat yang dibangun melalui pangan.
Copyrights © 2020