Artikel ini membahas peningkatan fenomena keterlibatan perempuan dalan ISIS ataupun kelompok teroris lain yang dikaitkan dengan penggunaan manipulasi informasi dan propaganda yang digunakan oleh kelompok-kelompok teroris tersebut. ISIS pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai satu kelompok teroris paling berpengaruh di dunia internasional pada saat ini. Di sisi lain unia juga melihat adanya peningkatan keterlibatan perempuan dalam ISIS ataupun kelompok terorisme lain. Dua fenomena ini merupakan oksimoron karena perempuan biasanya tidak memiliki peran besar dalam manifesto manifesto kelompok teroris. Oleh karena itu, artikel ini menggunakan teori teori komunikasi khususnya agenda setting, framing dan propaganda yang dilakukan ISIS untuk menjelaskan penggunaan manipulasi informasi yang membentuk persepsi dan memperkuat motivasi perempuan untuk ikut terlibat dalam kelompok teroris. ISIS mengunakan spektrum menyeluruh dari propaganda yang bersifat komprehensif, kohesif dan multidimensional. ISIS memanfaatkan secara optimal strategi propaganda yang menarik bagi perempuan yang kemudian mendorong keputusan perempuan bergabung.
Copyrights © 0000