Pendidikan, khususnya pendidikan Islam, dengan paradigma pluralis-multikultural, menjadi kebutuhan yang mendesak untuk segera didesain dalam proses pembelajaran. Dunia pesantren dengan sisi positif negatifnya tentu bukan hal yang asing lagi. Sering terdengar bahwa pesantren merupakan ajang melunturkan rasa nasionalisme pada jiwa generasi muda. Lantas bagaimanakah implementasi pendidikan multikultural dalam proses belajar di pondok pesantren, dan bagaimanakah implementasi pendidikan multikultural dapat meningkatkan nasionalisme peserta didik di pondok pesantren? Pendidikan pluralis-multikultural merupakan pendidikan yang memberikan penekanan terhadap proses penanaman cara hidup yang harmonis. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan strategi pendekatan fenomenologi. Sumber data berasal dari para guru, siswa SMA dan MA AL-Muayyad serta pengurus yayasan Pondok Pesantren AL-Muayyad Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tingkat penguasaan materi siswa dalam mata pelajaran PPKN, Sosiologi dan Aswaja dalam kategori baik, sehingga penerapan pendidikan multikultural telah mencapai harapan para guru. (2) implementasi pendidikan multikultural banyak terkandung didalam pelajaran PPKN, Sosiologi dan Aswaja yaitu terkandung nilai demokratis, toleransi dan humanis. (3) Dalam lingkungan pondok pesantren strategi pembiasaan adalah hal yang dirasa tepat dalam meningkatkan penanaman pendidikan multikultural melalui keseharian para siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan implementasi pendidikan multicultural dapat menjadi alternative dalam meningkatkan jiwa nasionalisme peserta didik Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Kata kunci : pendidikan multikultural; pesantren
Copyrights © 2018