Kurangnya asupan zat gizi dapat menyebabkan stunting. Prevalensi stunting di Indonesia 27,67% pada tahun 2019 (Riskesdas, 2019) sedangkan di Kabupaten Kuningan 42% salah satunya Kecamatan Jalaksana Desa Sukamukti terdapat 20 balita sangat pendek dan 115 balita pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecukupan nutrisi dan pemberian ASI pada balita stunting dan tidak stunting di Desa Sukamukti Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jalaksana Tahun 2020. Jenis penelitian comparative study dengan desain cross sectional. Populasi 241 balita, menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling jumlah sampel yaitu 150 responden. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Sebagian besar balita memiliki kecukupan nutrisi dalam kategori normal sebanyak 118 responden (78,7%), diberikan ASI secara eksklusif sebanyak 93 responden (62%), tidak stunting sebanyak 79 responden (52,7%). Terdapat perbedaan kecukupan nutrisi (p value = 0,001) dan pemberian ASI (p-value=0,002) pada balita stunting dan tidak stunting. Kesimpulan terdapat perbedaan kecukupan nutrisi dan pemberian ASI pada balita stunting dan tidak stunting, diharapkan dapat meningkatkan pemberian ASI dan porsi makanan yang bergizi supaya tidak terjadi stunting.
Copyrights © 2020