Pandemi coronavirus disease 2019Â (COVID-19) membawa histeria massal bagi seluruh dunia. COVID-19 berkecamuk dan banyak korban jiwa akibat dari pandemi tersebut. Hal ini tentu membawa kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan. Kesedihan makin bertambah ketika terjadi penolakan pemakaman terhadap korban meninggal akibat COVID-19. Gereja perlu merumuskan suatu model pelayanan pastoral kedukaan di tengah pandemi yang terjadi. Tulisan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu model pelayanan pastoral kedukaan kematian karena COVID-19. Metode penelitjan yang digunakan kualitatif dengan jenis penelitian teologis dan sosial deksriptif. Pengumpulan data melalui studi literatur dengan analisis secara interaktif. Hasil dari penelitian ini menghasilkan model pelayanan pastoral kedukaan kematian karena COVID-19. Model pelayanan tersebut terdiri atas tiga prinsip utama yaitu, pertama, pelayan pastoral harus selalu siap sedia tanpa kehilangan sikap kemanusiaannya. Kedua, memberikan penghiburan secara holistik dan kontekstual. Ketiga, pelayan pastoral harus membangun pelayanan yang integratif bersama dengan orang Kristen lainnya untuk menolong setiap keluarga yang mengalami kedukaan.
Copyrights © 2020