Anak berkebutuhan khusus (ABK) yang menyandang gangguan disleksia dapat menyebabkan anak kesulitan dalam belajar, diantaranya kesulitan mengeja, membaca, menulis dan komunikasi dengan orang lain. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa disleksia yang berinisial DH di salah satu SD Inklusi di Sleman. metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan kajian literatur. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua baru menyadari anak disleksia disaat anak sudah memasuki usia remaja, lingkungan juga mempengaruhi motivasi belajar anak disleksia, dan upaya yang dilakukan oleh guru serta orangtua dalam mengatasi kesulitan belajar siswa disleksia. Dari hasil penelitian, gangguan disleksia yang dialami oleh DH berupa kesulitan dalam berbicara, raguragu ketika menjawab pertanyaan lawan biacaranya, mengeja kata demi kata dengan lambat dengan suara atau intonasi yang lirih atau pelan, dan kesulitan dalam menulis serta kesulitan komunikasi dengan lingkungan sekitar. Dengan melakukan pendampingan belajar yang maksimal antara guru dan orangtua maka akan meningkatkan motivasi belajar bagi anak disleksia.
Copyrights © 2021