Usia 7 tahun memang sudah melewati masa golden age, tetapi perkembangan motorik kasar anak akan tetap bertumbuh secara genetis beriringan dnegan kematangan fisik anak. Anak belajar dengan bermain oleh karenanya agar keterampilan motorik dapat berkembang dengan baik perlu diberikan stimulus sedemikian rupa sesuai kondisi lingkungan dan persepsi anak. Salah satu bentuk stimulus yang bisa kita lakukan adalah melalui permainan “travel playmat”. Travel playmat adalah alat peraga edukasi yang terbuat dari bahan flexy china yang didesain dengan ukuran 3x4m dan disertai dengan aktivitas yang melatih motoric kasar anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan alat peraga edukasi “travel playmat” dengan subjek penelitian anak usia 7 tahun di Jombang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah memakai sisten baru (before-after). Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan ceklis, analisis data meliputi analisis uji normalitas dan uji t-test yang terdiri dari sampel berpasangan atau Paired Samples T Test. T test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang berpasangan. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Hasil yang diperolej pada saat pretest rata-rata yang diperoleh sebesar 20,36 sedangkan pada posttest rata-rata yang diperoleh sebesar 30,26. Hal tersebut membuktikan adanya kenaikan nilai rata-rata sebelum dan sesudah digunakannya APE “Travel Playmat” sebesar 10%. Selain itu berdasarkan penghitungan t hitung dan t tabel diperoleh hasil bahwa hasil (33,91) > (0,692) dengan demikian, hasilnya adalah signifikan sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil motoric kasar anak sebelum dan sesudah menggunakan APE “Travel Playmat”
Copyrights © 2020