Waduk Ir H Djuanda (Waduk Jatiluhur) merupakan bendungan terbesar di Jawa Barat, dengan luas 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, kedalaman maksimal 90 meter dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. Fungsi waduk ini sebagai PLTA, irigasi, KJA, air baku dan pariwisata. Banyaknya kegiatan antropogenik mendorong terjadinya perubahan status trofik perairan. Ledakan populasi fitoplankton dan tumbuhan air terapung merupakan indikasi terjadinya eutrofikasi di danau ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kesuburan perairan waduk Ir. H. Juanda melalui pendekatan nilai unsur hara (nitrat dan fosfat) dan klorofil-a dengan analisis TSI dan TRIX. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 di Balai Riset Pemulihan Sumberdaya Ikan (BRPSDI) Purwakarta Provinsi Jawa Barat. Parameter kimia seperti nitrat, fosfat dan klorofil-a dianalisa di laboratorium menggunakan metode spektrofotometri. Selain itu dilakukan pengukuran insitu beberapa parameter fisika dan kimia (suhu, kecerahan, kedalaman dan pH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan waduk Ir. H. Djuanda tergolong eutrofik berdasarkan TSI dengan nilai 62,0337, hingga hipereutrofik berdasarkan TRIX dengan nilai 7,4581.
Copyrights © 2021