Saat ini pendekatan regresi nonparametrik banyak mendapat perhatian dari para peneliti, dikarenakan memiliki fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada asumsi bentuk kurva regresi. Spline truncated adalah salah satu model dalam regresi nonparametrik yang sering digunakan, karena mampu menangani data yang perilakunya berubah-ubah pada sub-sub interval tertentu. Pada analisis regresi, data yang seringkali digunakan adalah data cross-section, namun yang sebenarnya adalah analisis regresi juga dapat diterapkan pada data longitudinal, khususnya dengan menggunakan pendekatan regresi nonparametrik. Data longitudinal merupakan gabungan antara data cross-section dan time series. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan data persentase penduduk miskin di Provinsi Papua Tahun 2016 hingga Tahun 2019 menggunakan model regresi nonparametrik spline truncated. Metode estimasi parameter yang digunakan adalah Weighted Least Squares (WLS). Banyaknya titik knot yang dicobakan adalah 1 hingga 3 titik knot. Berdasarkan hasil analisis, model regresi nonparametrik spline truncated terbaik adalah model yang menggunakan 1 titik knot, dengan nilai GCV yang paling minimum yaitu sebesar 8,05 dan Koefisien Determinasi (R2) sebesar 99,98%.
Copyrights © 2021