Word Health Organization (WHO) setiap fasilitas pelayanan kesehatan untuk peningkatan kesehatan ibu dan bayi memiliki pelayanan daftar standar dan pernyataan kualitas. Untuk mengetahui kualitas pelayanan posyandu balita, telah dikembangkan 8 indikator penilaian kualitas pelayanan posyandu. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel yang digunakan sebanyak 35 posyandu balita berstatus belum mantap (total sampling). Analisis data menggunakan analisis univariat. Pengambilan data dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian distribusi kualitas pelayanan posyandu balita adalah 8 Posyandu balita (22,9%) mantap dan 27 (77,%) belum mantap. Rerata kader tugas 33 (94,3%) >5 orang, dan 2 (5,7%) <5 orang. Frekuensi penimbangan >8 kali ada 35 (100%). Rerata cakupan D/S 27 (77,1%) D/S <50%, D/S =50% ada 2 (5,7%), 6 (17,4%) D/S <50%. Cakupan kumulatif KIA 17 (48,6%) >50%, =50% ada 1 (2,8%) <50% ada 17 (48,6%). Cakupan kumulatif KB 25 (71,4%) >50%, =50% ada 3 (8,6%) dan 7 (20%). <50%. Cakupan kumulatif imunisasi 20 (11,1%) >50%, dan 15 (42,9%) <50%. Ada program tambahan 25 (71,4%) dan 10 (28,6%) tidak ada program tambahan. Ada dana sehat 28 (80%) dan tidak ada 7 (20%). Pencatatan dan pelaporan kemudian arsip kegiatan, managemen pembagian tugas harus lebih ditingkatkan untuk peningkatan kualitas pelayanan posyandu antara lain koordinasi lintas sektor ataupun kepada pihak pemangku kepentingan (stakeholder).
Copyrights © 2021