The Journal of Hospital Accreditation (JHA)
Vol 1 No 02 (2019): Resistensi Antimikroba, Pencegahan Pasien Jatuh dan Waktu Tunggu

Peran SNARS dalam Perubahan Perilaku Kebersihan Tangan pada Profesional Kesehatan

Andaru Dahesih Dewi (RSUP Dr. Sardjito, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada)
Iwan Dwiprahasto (Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada)
Supra Wimbarti (Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada)
Budi Mulyono (RSUP Dr. Sardjito, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
31 Jul 2019

Abstract

Latar Belakang: Kebersihan tangan adalah kunci keselamatan pasien, menjadi standar akreditasi RS sejak tahun 2012, namunimplementasinya masih fluktuatif. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi faktor dan peran Standar Nasional Akreditasi RS (SNARS) dalam perubahan perilaku kebersihan tangan. Tujuan: (1) Mengeksplorasi komponen perubahan perilaku yang mempengaruhi kepatuhan petugas dalam praktik kebersihantangan; (2) Menyempurnakan metode edukasi, mentoring dan dukungan teknis lingkungan sesuai hasil eksplorasi; dan (3) Mengukur perubahan ketepatan praktik kebersihan tangan setelah intervensi. Metode: Penelitian dilakukan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Juni 2014–April 2016. Dilakukan 22 wawancara mendalam dan 9diskusi kelompok terfokus dilakukan terhadap staf, dipilih judgemental sampai mencapai saturasi data. Kuesioner yangmengeksplorasi tingkat pengetahuan dan persepsi praktik kebersihan tangan diisi seluruh petugas di ruang rawat intensif dan bedah (n 186), dianalisis dengan chi-square. Hasil digunakan untuk menyesuaikan metode reedukasi. Ketepatan-konsistensi praktik sesuai kategori petugas di ruang observasi diukur dan dianalisis time series. Hasil: Persepsi positif praktik tidak dipengaruhi karakteristik demografik. Manajemen perubahan perilaku selanjutnya disesuaikankonsep mindfulness mengikuti ‘Pendekatan Lewin, unfreeze–change–refreeze’. Kampanye kreatif dan partisipasi aktif ditujukanmencairkan cara pikir lama. Reedukasi ditujukan membangun kesadaran dan motivasi bertindak individual/kelompok, melibatkanpimpinan sebagai role model. Perubahan dipertahankan dengan sistem audit yang ditautkan ke sistem pembinaan SDM dan evaluasi SNARS diposisikan sebagai tantangan eksternal untuk refreeze perubahan menjadi budaya. Analisis time series ketepatan dan konsistensi praktik menunjukkan trend sistematik meningkat (dari 60-70% menjadi 85-90%) dengan indikasi adanya periode postevent exhausted. Intensitas, lama paparan edukasi, mentoring, kreativitas promotif, kekerapan booster disesuaikan dengan pola setempat, mengedepankan bukti lokal. Kesimpulan: Pendekatan mindfulness berbasis data lokal bermanfaat membangun budaya kebersihan tangan. Instrumen SNARSberperan dalam refreeze proses perubahan perilaku profesional petugas. Indikator luaran yang peka mengidentifikasi ketidakpatuhan perlu dieksplorasi lebih lanjut.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

JHA

Publisher

Subject

Dentistry Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health

Description

Jurnal ini diperuntukan untuk sosialisasi artikel ilmiah terkait dengan pengembangan, penerapan dan evaluasi sistem akreditasi rumah sakit, termasuk didalamnya artikel ilmiah tentang regulasi akreditasi, standar akreditasi, manajemen lembaga akreditasi, surveior akreditasi, dan berbagai hal lain ...