Pemerintah Indonesia berusaha untuk menggurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan mendorong adanya transisi ke sumber energi terbarukan. Bioetanol merupakan salah satu alternatif energi terbarukan yang mampu mengurangi penggunaan bensin di sektor transportasi. Bioetanol dapat diproduksi dari spirulina platensis residu (SPR) yang masih mengandung karbohidrat yang tinggi. Untuk memaksimalkan perolehan bioethanol diperlukan proses pretreatment yang sesuai untuk memecah dinding sel SPR sehingga diperoleh glukosa yang siap difermentasi. Pada penelitian ini dilakukan tiga metode pretreatment yaitu ultrasonikasi, autoclave dan enzimatis. Pretreatment dengan ultrasonikasi dilakukan dengan ultasonicator batch 40 kHz selama 30 menit dan menghasilkan glukosa sebesar 147,1154 mg/L. Sedangkan dengan autoclave pada suhu 121 oC selama 30 menit menghasilkan glukosa sebesar 21.15385 mg/L. Pretreatmen enzimatis dilakukan dengan menggunakan kombinasi enzim α-amylase dan amyloglucosidase (1:0; 0,75: 0,25; 0,5:0,5; 0,25:0,75 dan 0:1) pada suhu 40 oC selama 180 menit. Yield glukosa maksimum diperoleh pada pengguanaan enzim α-amylase: amyloglucosidase = 0,25:0,75 yaitu sebesar 33,15%.
Copyrights © 2021