Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris apakah pengendalian internal dan budaya etis organisasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian ini dilakukan pada 5 perbankkan yang ada di Pekanbaru, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Di dalam penelitian ini kuesioner yang disebarkan sebanyak 50 kuesioner namun data yang dapat diolah hanya 34 dan 10 kuesioner sisanya merupakan keusioner yang tidak kembali, hal ini disebabkan karena faktor kesibukan dari staf bagian keuangan pada perbankkan tersebut. Jenis data yang dipakai adalah data primer. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner langsung kepada responden dan mengambilnya kembali setelah pengisian kuesioner selesai dikerjakan.Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda, dengan pengujian kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas data, uji heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas. Pengujian hipotesa yang digunakan adalah uji-t (parsial), uji-f (simultan) dan uji koefisien determinasi (R2). Statistik deskriftif digunakan untuk membantu menganalisis data dengan mendeskripsikan data yang telah terkumpul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal tidak memiliki pengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, sedangkan budaya etis organisasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Nilai (R2) atau nilai koefisien determinasi sebesar 56,9% yang berarti bahwa pengendalian internal dan budaya etis organisasi mampu menjelaskan kecenderungan kecurangan akuntansi sedangkan sisanya sebesar 43,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
Copyrights © 2018