Perkembangan pembangunan pembangkit listrik terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan masyarakat. Namun, pembangkit yang telah ada masih sangat mahal sehingga diperlukan sebuah pembangkit listrik sederhana yang memiliki biaya dan lahan yang minim. Pembangkit Listrik Tenaga Picohydro (PLTPh) merupakan salah satu alternatif pembangkit listrik yang lebih murah dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Secara teknis, picohydro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator. Potensi alam yang dapat dijadikan suatu pembangkit picohydro adalah air hujan. Perencanaan picohydro ini menggunakan curah hujan di Kota Padang sebagai sumber energi primer yang dihitung berdasarkan luas permukaan atap rumah, dimana curah hujan rata-rata 24.154 mm/menit. Air hujan akan ditampung pada tangki berukuran 5100 liter dengan luas pipa pesat 1.2 inci dengan kecepatan air 6.26 m/s, sehingga debit air yang dimanfaatkan 6.9 liter/s. Turbin yang digunakan adalah turbin reaksi propeller open flume TC 60 dan generator sinkron satu fasa kapasitas dapat melebihi 100 Watt, 200 – 220 volt, 90 Hz dengan head 3 meter. Daya keluaran yang dihasilkan adalah 173.43 watt, dimana untuk turbin propeller memiliki efisiensi 0.85 dan efisiensi generator 0.9. Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTPh ini adalah sebasar Rp. 12,713,855.
Copyrights © 2021