Tashwirul Afkar
Vol. 40 No. 1 (2021): June 2021

Al-Qur'an and the Unities: The Study of Ahmad Sanusi and Ahmad Hassan‘s Thoughts in Indonesia

Rifa Tsamrotus Sa’adah (Darussunah International Institute For Hadith Sciences Jakarta)
Rohmatul Maulidiana (Pondok Pesantren Riyadlul Quran Mojokerto)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2021

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas tentang penafsiran dua ulama yang berjasa dalam gerakan nasional Indonesia tentang persatuan dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an tentang persatuan. Ahmad Sanusi dan A.Hassan, telah banyak menarik minat masyarakat Sunda dengan penafsiran Al-Qur'an yang efektif dan juga menghormati norma dan nilai-nilai lokal. Meski dikenal sebagai tekstualis, Ahmad Sanusi menggunakan ijtihad (usahanya sendiri) untuk menafsirkan Alquran. Sementara itu, A.Hassan adalah seorang ulama produktif pemikir Islam modern di Indonesia. Dengan membandingkan pemikiran kedua ulama ini, penulis bertujuan untuk menemukan hubungan yang mendalam antara tradisi Islam klasik dan modernitas kolonial dalam konteks lokal Indonesia melalui analisis interpretasi mereka terhadap ayat-ayat tentang kesatuan dalam Al-Qur'an. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, makalah ini mengeksplorasi perbedaan dan persamaan pandangan yang dikemukakan oleh dua ulama idealis ini dan mengaitkan pandangan mereka dengan perdebatan yang ada tentang kesatuan dalam literatur Islam yang ada. Untuk itu, tulisan ini membandingkan ajaran antara kedua ulama ini dengan menjawab dua pertanyaan berikut: (1) bagaimana pandangan teologis mereka berkontribusi pada hasil interpretasi mereka? dan (2) seberapa kuat pemahaman mereka tentang wacana persatuan di Indonesia? Makalah ini menemukan argumen kunci yang digunakan Ahmad Hassan tentang kesatuan dalam Islam. Ia berpendapat bahwa Islam memiliki rasa persatuan yang kuat dan menuntut umat Islam untuk memperjuangkan persatuan dengan baik. Demikian pula Ahmad Sanusi percaya bahwa dengan semangat ayat-ayat Al-Qur'an tentang persatuan, umat Islam harus mampu membangun persatuan dalam Islam dan Ijtihadi.   Abstract This study discusses the interpretation of two ulama who contributed to the Indonesian national movement on unity by using the           Quran verses on unities.  Ahmad Sanusi and A.Hassan, have widely attracted the Sundanese people with their effective interpretation of the Quran that also respects local norms and values. Despite known to be a textualist, Ahmad Sanusi employed ijtihad (his own efforts) to interpret the Quran. Meanwhile, A.Hassan is a prolific scholar modern Islamic thinker in Indonesia. By comparing thought of these two scholars, the writer aims to discover deep connection between classical Islamic tradition and colonial modernity in Indonesian local contexts through analyzing their interpretation to verses on unities in the Quran. By using a descriptive-analytical method, this paper therefore explores differences and similarities of views raised by these two idealistic scholars and linking their views with the existing debates on the unities in the existing Islamic literatures. For this purpose, this paper compares the taught between these two scholars by answering these two questions: (1) how their theological views contributed to their interpretation results? and (2) how strong are their understanding on unities discourse in Indonesia? This paper found key arguments that Ahmad Hassan uses on the unities in Islam. He argued that Islam has strong sense of unity and demands muslim  to fight for unity well.  Similarly, Ahmad Sanusi believes that with spirit of Quranic verses on unities, muslim must be able to establish unities within Islam and Ijtihadi.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

afkar

Publisher

Subject

Religion Humanities

Description

Tashwirul Afkar adalah jurnal pemikiran keagamaan dan kebudayaan yang mempublikasikan hasil riset di kalangan sarjana dan intelektual untuk kemajuan peradaban dunia. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun dalam bahasa Indonesia dan bahasa ...