Jurnal Sosiologi Agama
Vol 15, No 1 (2021)

TRADISI PERLAWANAN KULTURAL MASYARAKAT SAMIN

Nazar Nurdin (Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang)
Ubbadul Adzkiya' (Universitas Wahid Hasyim Semarang)



Article Info

Publish Date
13 Jun 2021

Abstract

Artikel ini berusaha memotret strategi resistensi masyarakat Samin Kudus terhadap dominasi mayoritas dan penguasa. Komunitas Samin hidup dalam kondisi yang terpinggirkan. Di satu sisi, mereka membayar pajak pada negara. Pada sisi lain, keberadaan mereka masih terstigma sebagai kelompok yang terus melakukan perlawanan. Stigma perlawanan misalnya keengganan mengikuti program kawin massal. Penelitian ini menggunakan pola deskriptif-kualitatif. Data bersumber lapangan dan pustaka. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis data, kemudian dianalisis secara deskriptif.   Hasil penelitian menunjukkan, perlawanan yang dilakukan masyarakat Samin Kudus didorong karena stigma negatif sebagai kelompok yang menolak program pembangunan negara. Samin Kudus berusaha melawan stigma dan dominasi mayoritas dengan strategi resistensi tertutup sebagaimana teori James Scott. Samin Kudus melakukan resistensi tertutup bukan untuk mengubah sistem yang dominan, melainkan untuk bertahan hidup dalam sistem. Dalam perkembangannya, strategi resistensi tertutup menjadi terbuka. Strategi tertutup ke terbuka dimulai dari kemampuan mereka merespon perubahan, dengan memulai dari belajar menulis, memahami persoalan administrasi kependudukan, hingga membangun gerakan dengan berlandaskan badan hukum. Setelah strategi ini digunakan, Samin Kudus diakui oleh mayoritas dan penguasa serta diberikan fasilitas untuk mengelola komunitasnya sendiri. This article attempted to portray the resistance strategy of Samin Kudus society to the domination of the majority and rulers. The Samin community lived in marginalized conditions. They pay taxes to the state, but on the other hand, their existence is still stigmatized as a group that continues to fight, like reluctance to participate in mass marriage programs. This study used a descriptive-qualitative pattern. Data sourced from the field and library. After the data was collected, data analysis was carried out, then analyzed descriptively. The results showed that the resistance carried out by the people of Samin Kudus was encouraged because of the negative stigma as a group rejecting development programs. Samin Kudus tried to fight the stigma and domination of the majority with a closed resistance strategy as in James Scott's theory. Samin Kudus did a closed resistance not to change the dominant system, but to survive in the system. In its development, the closed resistance strategy becomes open. The closed-to-open strategy starts from their ability to respond to change, by starting from learning to write, understanding population administration issues, building a movement based on legal entities. After this strategy was used, Samin Kudus was recognized by the majority and authorities and given the facility to manage its own community.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

SosiologiAgama

Publisher

Subject

Religion Humanities Social Sciences

Description

Jurnal Sosiologi Agama mengundang para ilmuwan, peneliti, dan siswa untuk berkontribusi dalam penelitian dan penelitian mereka yang terkait dengan bidang sosiologi agama, masyarakat beragama, masyarakat multikultural, perubahan sosial masyarakat beragama, dan relasi sosial antar agama yang mencakup ...