Pembelajaran sejarah memiliki fungsi strategis dalam mengembangkan nilai karakter peserta didik apabila guru mengajarkan secara inovatif. Meninjau filosofis pedagogik, sejarah bukan hanya sebagai sarana transmitting knowledge namun juga transmitting value dan transmitting virtue. Desain pembelajaran sejarah sebaiknya bukan hanya mengeksplorasi narasi peristiwa saja, tetapi mampu merefleksi nilai karakter dari materi yang dipelajari. Materi sejarah tentang heroisme mengandung nilai karakter, salah satunya kepemimpinan. Nilai kepemimpinan dapat diajarkan kepada peserta didik dalam rangka menumbuhkan sikap kepemimpinan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran sejarah berbasis pedagogi reflektif untuk meningkatkan sikap kepemimpinan siswa. Model pembelajaran ini diintegrasikan dalam KD 3.2 sub materi Perjuangan RM Said atau Mangkunegara I. Metode penelitian menggunakan penelitian pengembangan. Objek penelitian adalah peserta didik Kelas XI IPS SMA Kolese De Britto, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) sikap kepemimpinan dikalangan peserta didik perlu ditingkatkan dilihat dari 8 indikator kepemimpinan dari Northouse dan Ignatian, (2) guru masih berkutat pada eksplorasi narasi peristiwa sejarah saja karena terpaku pada diktat-diktat, serta (3) Pengembangan model pembelajaran sejarah ini efektif untuk meningkatkan sikap kepemimpinan siswa dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t-test.
Copyrights © 2021