Kualitas bungkil kelapa bervariasi tergantung dengan cara pengolahan dan mutu bahan baku. Berdasarkan komposisi kimianya, bungkil kelapa termasuk sumber protein asal nabati untuk ternak yang mengandung protein kasar 20-26 % . Dalam pemakaiannya terutama untuk monogastrik perlu diperhatikan keseimbangan asam aminonya, karena bungkil kelapa kekurangan asam amino lisin dan histidin. Bungkil kelapa bisa digunakan untuk unggas sebaiknya tidak lebih dari 20% , babi 40-50 % dan ruminansia 30%.Tujuan penelitian ini mengukur sifat fisik dan kimia bungkil kelapa kering dan bungkil kelapa dikukus. Sifat fisik bungkil kelapa yang meliputi, berat jenis bahan, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, dan sudut tumpukan. Sedangkan sifat kimia yang meliputi Aktivitas air (aw), kelarutan total dan pH.Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis statistik secara deskriptif. Semua data dari masing-masing bahan dan masing-masing peubah berdasarkan penjumlahan, rataan, persentase dan standar deviasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai sifat fisik bahan pakan bungkil kelapa kering lebih besar dari pada nilai bungkil kelapa dikukus. Nilai sifat fisik bungkil kelapa kering untuk berat jenis (1,59±0,25), kerapatan tumpukan (0,48±0,02), kerapatan pemadatan tumpukan (0,55±0,02) dan sudut tumpukan (60,40°±6,76). Sedangkan sifat fisik bungkil kelapa kukus berat jenis (1,43±0,25), kerapatan tumpukan (0,34±0,10), kerapatan pemadatan tumpukan (0,34±0,04) dan sudut tumpukan (56,44°±34,60). Nilai bahan pakan uji secara kimia bahan pakan bungkil kelapa dikukus lebih besar dari pada bungkil kelapa kering. Nilai uji kimia bungkil kelapa kering untuk aktifitas air (aw) sebesar 0,52±0,01 dan kelarutan total sebesar 57,49±3,17. Sedangkan nilai bungkil kelapa kukus aktifitas air (aw) sebesar 0,73±0,01 dan kelarutan total sebesar 78,48±5,29. Nilai pH bungkil kelapa kering dan bungkil kelapa dikukus sama yaitu 5.
Copyrights © 2019