Jurnal KOMPOSITS
Vol 1, No 1: 20 Februari 2020, Jurnal KOMPOSITS

Desain Elemen Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (Srpmk)

Ari Endra Nasution (Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muara Bungo)
Ayu Sri Rejki (Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muara Bungo)
Sucitra Wijaya (Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muara Bungo)



Article Info

Publish Date
10 Feb 2020

Abstract

Indonesia merupakan salah satu daerah rawan gempa, hampir setiap wilayah di Indonesia berpotensi terjadinya gempa. Kabupaten Kerinci, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang rawan terhadap gempa. Potensi gempa bukan hanya karena aktivitas vulkanik Gunung Kerinci, namun juga terdapat patahan kerak bumi (sesar) jalur sesar Sumatera. Salah satu titik yang dilalui yakni di wilayah Kecamatan Siulak. Berdasarkan peta gempa di Indonesia, daerah Kecamatan Siulak berada di posisi ke 12 dari 295 jalur sesar aktif di Indonesia. Oleh karena itu bangunan yang dibuat di daerah ini harus direncanakan kuat terhadap gempa. Beton bertulang sangat umum digunakan sebagai elemen struktur pada bangunan. Oleh karena itu pemerintah Indonesia telah menetapkan peraturan yang harus dipenuhi untuk perencanaan bangunan gedung dari beton bertulang khususnya pada daerah gempa yang tertuang di dalam SNI 1726:2012 dan SNI 2847:2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain elemen struktur beton bertulang tahan gempa dengan mengggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan membandingkan kebutuhan baja tulangan untuk desain elemen struktur dengan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) dengan struktur yang dianalisa tanpa menggunakan beban gempa. Bangunan direncanakan sebagai gedung perkantoran 4 lantai dengan denah 20 x 16 m², tinggi setiap lantai bangunan adalah 4 m, pada lokasi gempa di kabupaten Kerinci dengan kondisi tanah sedang. Material yang digunakan adalah beton dengan f’c 25 Mpa, baja tulangan dengan fy 400 Mpa. Pembebanan yang digunakan meliputi beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) sesuai PPIUG 1983 dan SNI 1727:2013 serta beban gempa dinamik respons spektrum sesuai SNI 1726:2012. Perencanaan elemen struktur yang dilakukan meliputi kolom, balok, lantai, dan hubungan balok kolom. Pemodelan dan analisis gaya dalam dilakukan dengan bantuan software  SAP 2000, dimana yang diambil adalah output dari luas tulangan perlu, hasil dari analisis struktur menggunakan SAP 2000, dan selanjutnya dilakukan kontrol terhadap syarat-sayarat SRPMK, hasil dari output ini berupa model dari penulangan balok, kolom, dan hubungan balok kolom, namun untuk perhitungan tulangan pelat lantai momen-momennya dihitung dengan mengacu kepada tabel PBI 1971. Selain dari pada itu dilakukan pula analisis struktur dengan hanya memperhitungkan beban mati dan beban hidup saja (tanpa beban gempa), jumlah tulangan yang akan digunakan dari kedua jenis elemen struktur inilah yang akan dibandingkan. Adapun hasil analisa yang didapatkan adalah, bahwa kebutuhan tulangan untuk struktur sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) harus dinaikkan 66,9% dari kebutuhan tulangan struktur yang dianalisa tanpa menggunakan beban gempa.Kata kunci: Struktur Beton Bertulang, SRPMK, SNI 1726:2012, SNI 2847:2013Indonesia is one of the most earthquake prone areas, almost every region in Indonesia has a potential earthquake. Kerinci Country is one of the areas in the province of Jambi that is prone to earthquakes. The earthquake potential was not just due to the volcanic activity of mount kerinci, but there is also fracture of the earth’s crust, the sumatera fault line. One of the passing points is siulak sub district area. According to the eartgquake map in Indonesia, Siulak is on the 12th of  the 295 activite fault lines of Indonesia. Reinforced concrete is very common in use as a structural element in buildings. The Indonesia governmant has set rules to folow for building plans of reinforced concrete especially in prone areas of quakes poured inside SNI 1726:2012 and SNI 2847:2013. The purpose of this study is to design element of earthquake resistant reinforced concrete structure using the frame system of specific momen bearers and compare the need for metal structures using the frame system of specific momen bearers  with structure analyzed without using the earthquake load. The building was planned as a four story office building with the 20 x 16 m² plan, high each floor of the building is 4 m, at the Kerinci country earthquake site and medium soil. The material used is concrete with f’c 25 Mpa, metal with fy 400 Mpa. The Load that was being used is load gravity (dead load and live load) according to PPIUG 1983 and SNI 1727:2013, the dynamical load of spectrum response according to SNI 1726:2012. The planning of element structural is columns, beams, plate and joint. Modelling and analysis internal energy used the software of SAP 2000. Taken is the result of output from the metal area results from using SAP 2000, and then control of the SRPMK terms,   the output is a model of the metal beam, column and joint, but the calculations of the plate moment are calculated by reference to the PBI 1971 table. Apart from that, structural analysis involves calculating dead load and live load expenses only (without earthquake load), the amount of metal to be used from both types of structural elements is what will be compared, as for the result of analysis is, that  the need metal for structure using the frame system of specific momen bearers it must be increased 66.9% need for metal of structures analyzed without using the earthquake load.  Key word: Reinforced concrete structure, SRPMK, SNI 1726:2012, SNI 2847:2013

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

JKTS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Materials Science & Nanotechnology

Description

Jurnal KOMPOSITS mempublikasikan artikel Hasil Penelitian dan Paper review (literature article) dengan Ruang Lingkup : 1. Material & Rekayasa Struktur. 2. Teknik Sumber Daya Air 3. Sistem Transportasi dan Perkerasan Jalan 4. Manajemen ...