Jurnal Analisa
Vol 7, No 1 (2021): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2021

Perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari self-regulated learning

Dendy Maulana Gusmawan (Universitas Pendidikan Indonesia)
Nanang Priatna (Universitas Pendidikan Indonesia)
Bambang Avip Priatna Martadiputra (Universitas Pendidikan Indonesia)



Article Info

Publish Date
24 Jun 2021

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan abad 21 (4C) dan kemampuan High Order Thinking Skills (HOTS). Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis matematis sangat penting dikuasai siswa. Sedangkan, berdasarkan laporan TIMSS tahun 2015 dan 2013 ditemukan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa Indonesia masih rendah didukung data UNBK 2019 dan beberapa penelitian. Padahal, upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis gencar dilakukan pemerintah melalui pengembangan Kurikulum. Artikel ini berupa hasil penelitian dengan tujuan menganalisis ada tidaknya perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari sisi afektif Self-Regulated Learning (SRL). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif-komparatif. Sampel penelitian ini adalah 105 orang siswa kelas XI salah satu SMAN di Yogyakarta. Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dengan menggunakan tes, sedangkan data SRL diperoleh dengan menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan: 1) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis yang signifikan antara siswa dengan kategori SRL rendah, sedang, dan tinggi; 2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang signifikan ditinjau dari dimensi SRL, yaitu motivation; time management; self-testing; dan using academic resources. Penelitian ini merupakan dasar acuan untuk mengungkap keterkaitan antara kemampuan berpikir kritis matematis dengan kemampuan SRL siswa.Critical thinking skills is one of the skills in the 21st century (4C) also one of the High Order Thinking Skills (HOTS) abilities. Thus, students need to master mathematical critical thinking skills. However, based on TIMSS reports in 2015 and 2013 supported by the data from UNBK 2019 and several studies, it was found that Indonesian students' critical thinking skills are still low. The efforts in improving critical thinking skills have been done intensively by the government through the development of the Curriculum. This article is a research result that aims to analyze whether there are differences in students' mathematical critical thinking skills reviewed from affective side of  Self-Regulated Learning (SRL). This study used a quantitative approach with a comparative descriptive method. The sample of this study were 105 eleventh grade students in one public high school in Yogyakarta. The results showed: 1) there is a significant difference in mathematical critical thinking skills between students with low, medium, and high SRL categories. 2) there is a significant difference in students' mathematical critical thinking skills reviewed from the SRL dimension, which are motivation; time management; self-testing; and using academic resources. Penelitian merupakan dasar acuan untuk mengungkap keterkaitan antara kemampuan berpikir kritis matematis dengan kemampuan SRL siswa.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

analisa

Publisher

Subject

Education

Description

Journal Analysa Is a Journal published by Department Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Starting Year 2013. Emphasizing On Aspects Related to Mathematics Learning Include: Curriculum, Strategy / Method, Learning Media, Evaluation, ...