Kota Surabaya sebagai kota literasi mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kapasitas dan sumber daya manusia, khususnya pada pelajar. Akan tetapi, upaya mewujudkan tujuan mulia tersebut membutuhkan kerja keras dari berbagai komponen, karena para pelajar yang sebenarnya diharapkan dapat memberikan contoh baik dalam hal literasi, khususnya dalam membaca dan menulis dianggap belum menggembirakan. Kesibukan pelajar sebesar 42 persen adalah melihat TV, berkaitan dengan internet sekitar 38 persen, selebihnya berkaitan dengan koran dan buku. Mereka hanya membaca buku-buku pelajaran yang memang diwajibkan atau yang termasuk mata kuliah/pelajaran. Padahal, buku merupakan salah satu fasilitas yang dapat membantu pembentukan karakter anak di masa yang akan datang. Oleh karena itu, penulis melaksanakan sosialisasi tentang literasi pada saat Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang diselenggarakan oleh SMATAG Surabaya. Sekolah yang terletak di kawasan Surabaya Timur ini memiliki komitmen kuat untuk mendukung program literasi dari pemerintah Kota Surabaya. Sosialisasi lebih ditekankan pada literasi fiksi, yaitu menulis cerpen. Agar sosialisasi sesuai tujuan yang diinginkan, maka penulis memberikan motivasi tokoh nasional dan internasional yang sukses karena menulis, keuntungan dari menulis, dan unsur-unsur yang harus diperhatikan ketika menulis sebuah cerpen. Hasilnya, siswa sangat antusias mengikuti sosialisasi dan mereka termotivasi untuk menulis menulis buku antologi cerpen. Adapun saran penulis adalah harus ada tindak lanjut dari sosialisasi, misalnya workshop literasi, adanya guru pendamping, dan reward bagi siswa berprestasi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan semangat dan daya kreativitas siswa, yang pada akhirnya akan membantu sekolah menghasilkan lulusan yang berdaya saing.
Copyrights © 2021