Tarekat syattariah adalah tarekat sufi yang muncul pertama sekali di India pada abad ke 15 M. Tarekat ini kemudian dikembangkan oleh Tgk. Syiah Kuala di Aceh dan Nusantara setelah beliau pulang dari meudagang (menuntut ilmu) lebih kurang 20 tahun di beberapa Negara di Timur Tengah. Tujuan dari tarekat ini adalah membangkitkan kesadaran hati lewat berzikir menuju Allah, tetapi tidak harus fana. Bagi penganut tarekat ini harus yakin bahwa jalan menuju Allah itu sebanyak gerak makhluk, tetapi jalan utama yang harus ditempuh sama seperti jalan yang ditempuh oleh kaum akhyar, abrar, dan Syattar. Dibandingkan dengan tarekat lain, syattariah termasuk tarekat yang memasukan nilai-nilai fiqih ke dalam tarekat. Di Aceh tarekat syattariah menjadi jalan tengah bagi Tgk. Syiah Kuala dalam mendamaikan dua paham sebelumnya, yaitu paham wujudiyah (wahdatul wujud) sebagai ajaran Syeikh Hamzah Fansuri, dan Syamsuddin As-Sumatrani. Serta paham Syuhudiah (wahdatussyuhud) ajaran yang dibawakan oleh Syeikh Nuruddin Ar-Raniry.
Copyrights © 2016