Pada era digital ini, media sosial merupakan aplikasi populer yang banyak digunakan masyarakat. Media sosial dimanfaatkan sebagai media berkomunikasi massal. Hal ini didasari karena media sosial begitu mudah diakses bagi para penggunanya dimanapun dan kapanpun. Kehadiran media sosial tentu tak lepas dari dampak positif dan negatif bagi penggunanya. Perubahan dalam cara komunikasi yang menghadirkan identitas dalam virtual identity sering dijadikan kaum muda untuk memunculkan eksistensi dirinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pembentukan identitas virtual pada mahasiswa beasiswa Bengkayang angkatan 2019 dan mengetahui makna dari pembentukan identitas virtual dalam penggunaan media sosial. Penelitian ini dengan metode kualitatif. Partisipan dalam penelitian sejumlah 10 orang mahasiswa baru asal Kabupaten Bengkayang yang sedang berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana. Teknik penentuan responden menggunakan purposive sampling dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan validasi. Hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini menunjukkan Instagram digunakan sebagai media informasi mengungkapkan emosi, sebagai tempat eksistensi diri dan media mengungkapkan real life. Perubahan kondisi urbanisasi yang terjadi pada mahasiswa Bengkayang tidak menjadi pengaruh virtual identity-nya. Virtual identity yang terbentuk pada mahasiswa Bengkayang bahkan menunjukkan identitas yang nyata.
Copyrights © 2020