Telah dilakukan ekstraksi, pemurnian dan karakterisasi asam humat (AH) dari tanah gambut di daerah Sambutan, Samarinda Kalimantan Timur. Ekstraksi AH dari tanah gambut dilakukan menggunakan larutan basa NaOH 0,1 M sedangkan pemurnian digunakan larutan HCl 0,1 M/HF 0,3 M hingga diperoleh kadar abu dibawah 1%. Karakterisasi padatan AH hasil pemurnian dianalisis gugus fungsional menggunakan FT-IR, analisis kadar keasaman total, kandungan gugus –COOH dan –OH, analisis kandungan humifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis, struktur kristal menggunakan XRD, morfologi permukaaan dan komposisi unsur menggunakan SEM-EDX serta luas permukaan dan volume pori menggunakan analisis GSA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar abu AH setelah pemurnian sebesar 0,8%, Spektra FT-IR AH setelah pemurnian terlihat serapan pada bilangan gelombang khas untuk AH hampir sama dengan AH ekstrak kasar namun ada perbedaan peningkatan intensitas gugus O-H pada 3425 cm-1, serapan –C=C- aromatik dan vibrasi –C=O asimetri dari COO pada 1629 cm-1 serta hilangnya pengotor silikat Si-O dan vibrasi ulur C-O dari senyawa polisakarida pada 1033 cm-1 . Kandungan keasaman total, gugus karboksilat dan gugus hidroksil pada AH murni berturut-turut 685, 334 dan 351 cmol kg-1. Analisis UV –Vis diperoleh rasio E465/E665 sebesar 4,6. Difraktogram AH murni berbentuk amorf dengan tidak adanya nilai intensitas tertentu pada 2θ di rentang 0°–70°. Morfologi permukaan AH berbentuk koloid halus dan rigid yang merata pada permukaannya dengan komposisi unsur yang dominan adalah C dan O. Luas permukaan dan volume pori AH murni sebesar 4,650 m2 g-1 dan 0,004 mL g-1. Hal ini menunjukkan bahwa AH dari tanah gambut Samarinda berhasil diekstrak dan dimurnikan serta sesuai dengan sifat karakteristiknya. Kata kunci: Ekstraksi, Pemurnian, Karakterisasi, asam humat (AH), tanah gambut.
Copyrights © 2021