Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science
Special Issue: Article Review

Apa itu Turun Peranakan

M. Rizkar Arev Sukarsa (Department of Obstetrics and Gynecology Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran/Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung)
Aditya Wibowo (Dep/KSM Obstetri & Ginekologi FK Unpad)
Arieff Kustiandi (Dep/KSM Obstetri & Ginekologi FK Unpad)



Article Info

Publish Date
29 Sep 2021

Abstract

Tujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang turun peranakan atau prolaps alat genitalia dapat disamakan dengan suatu hernia, dimana suatu organ genitalia turun ke dalam vagina, bahkan mungkin keluar liang vagina. Hal ini karena kelemahan otot fasia dan ligamen penyokongnya. Kerusakan pada penyangga vagina dapat terjadi dalam satu lokasi saja (misalnya, dinding vagina anterior saja), tetapi lebih sering terjadi kombinasi. Metode merangkum daftar referensi terupdate sebagai bahan artikel yang dapat menjadi pedoman dan tatalaksana prolaps organ panggul. Hasil tidak semua prolaps alat genitalia membutuhkan terapi, karena banyak penderita tidak mempunyai keluhan, terutama stadium I dan kadang-kadang stadium II. Pada mereka yang mempunyai keluhan tentu perlu penanganan dengan tepat agar penderita merasa lebih baik. Prolaps uteri stadium II dan III dipilih vaginal histerektomi dan disertai dengan kolporafi anterior dan kolpoperineorafi, Hal ini terutama bila penderita sudah mengalami manaupose atau tidak memerlukan lagi organ reproduksi. Kesimpulan, walaupun tidak mengancam nyawa, akan tetapi prolapsus alat genitalia dapat menurunkan kualitas hidup wanita.What is ProlapseAbstractPurpose to find out more about descent or genital prolapse can be likened to a hernia, in which a genital organ descends into the vagina, possibly even out of the vaginal canal. This is due to weakness of the fascial muscles and ligaments that support them. Damage to the vaginal support can occur in one location only (eg, anterior vaginal wall only), but is more common in combination. Although it does not cause death, pelvic organ prolapse can reduce the quality of life for women. Method summarize an updated list of references as material for articles that can guide and treat pelvic organ prolapse. Result not all prolapse of the genitalia needed therapy, because many patients had no complaints, especially stage I and sometimes stage II. Those who have complaints, of course, need to be handled properly so that the sufferer feels better. Uterine prolapse stages II and III were chosen by vaginal hysterectomy and accompanied by anterior colporaphy and kolpoperineorafi, especially if the patient has menopause, or no longer needs reproductive organs. Conclusion, although not life threatening, genital prolapse can reduce a woman’s quality of life.Key word: Prolap genitalia, quality of life for women

Copyrights © 0000






Journal Info

Abbrev

obgynia

Publisher

Subject

Health Professions Public Health

Description

OBGYNIA (Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science ) adalah jurnal dalam bidang ilmu Obstetri & Ginekologi yang diterbitkan resmi oleh Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. OBGYNIA menerbitkan artikel penelitian tentang kemajuan ilmiah, manajemen ...