Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science
Volume 4 Nomor 2 September 2021

KejadianEkspulsi Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Banded T-Shaped dan Plain T-Shaped pada Pemasangan Intra Seksio Sesarea

Dewi Novita (Universita Hasanuddin)
Umar Malinta (Universitas Hasanuddin)
Samrichard Rambulangi (Universitas Hasanuddin)
Firdaus Kasim (Universitas Hasanuddin)



Article Info

Publish Date
29 Sep 2021

Abstract

Tujuan: Mengetahui kejadian ekspulsi alat kontrasepsi dalam rahim banded T-shaped dan plain T-shaped pada pemasangan intra seksio sesarea.Metode: Sebuah studi cohort dilakukan di 4 rumah sakit bersalin Makassar dari bulan September-Desember 2021. Sampel dibagi ke dalam dua kelompok yaitu  mendapatkan banded T-shaped dan plain T-shaped.Hasil: Ada 216 pasien yang dipasangkan AKDR. Tidak terdapat perbedaan proporsi penggunaan jenis AKDR (p>0.05). Perubahan letak AKDR terjadi pada hari ke-40 (p(0.006) <0.05), pada hari ke-90 hari tidak terdapat perbedaan bermakna (p (0.073> 0.05). Pada hari ke-40 AKDR Banded T-shaped mengalami ekspulsi sebesar 20.4% sedangkan Plain T-shaped sebesar 8.3% (p (0.020) <0.05). Pada hari ke-90 kejadian AKDR Banded T-shaped sebesar 4.7% sedangkan Palin T-shaped sebesar 5.1% (p (1.000) >0.05).Diskusi: Ekspulsi paling sering terjadi pada 30-90 hari setelah pemasangan akibat perubahan anatomi dan fisiologis selama masa nifas. Ekspulsi yang lebih rendah pada Plain T-shaped karena lengan horizontal yang fleksibel, teknik pedengan pelebaran serviks yang lebih sedikit serta perdarahan lebih sedikit.Kesimpulan: Kejadian ekspulsi tersering pada hari ke-40 dan menurun pada hari ke-90 pasca pemasangan. Jenis AKDR dengan kejadian ekspulsi paling sedikit adalah Plain T-shaped dibandingkan dengan Banded T-shaped.Incidence of Expulsion of Banded T-shaped and Plain T-shaped Intrauterine Device in Intra-Caecarean Delivery InsertionAbstractObjective: Determine contraceptive device expulsion rate of banded T-shaped and plain T-shaped intra-cesarean.Method: A cohort study was conducted in 4 maternity hospitals at Makassar from September-December 2021. Samples were divided into two groups, getting Banded T-shaped and Plain T-shaped.Result: There were 216 patients who had an IUD inserted. There was no difference in the proportion of the use of IUD types (p>0.05). Changes in IUD position occurred on day 40 (p (0.006) < 0.05), on day 90 there was no significant difference (p(0.073 > 0.05). On day 40 the Banded T-shaped IUD expulsion was 20.4% while the Plain T-shaped was 8.3% (p(0.020) <0.05). On the 90th day the incidence of the Banded T-shaped IUD was 4.7%, while the Plain T-shaped was 5.1% ((1,000) >0.05).Dicussion: Expulsion most often occurs 30-90 days after insertion due to anatomic and physiological changes during puerperium. Lower expulsion in plain T-shaped due to flexible horizontal arm, less cervical dilation technique and less bleeding.Conclusion: The incidence of expulsion was most common on the 40th day and decreased on the 90th day after insertion. The type of IUD with the least number of expulsions was Plain T-shaped.Key word : IUD, Banded T-Shaped, Plain T-Shaped, Expulsions IUD

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

obgynia

Publisher

Subject

Health Professions Public Health

Description

OBGYNIA (Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science ) adalah jurnal dalam bidang ilmu Obstetri & Ginekologi yang diterbitkan resmi oleh Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. OBGYNIA menerbitkan artikel penelitian tentang kemajuan ilmiah, manajemen ...