Remaja merupakan masa krisis pada kehidupan manusia. Tindakan kriminal dan agresif remaja seperti kenakalan, perkelahian, pencurian, tindakan asusila, penyalahgunaan zat merupakan faktor penyebab remaja mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Remaja yang berstatus narapidana juga merupakan generasi bangsa yang perlu dibantu dalam berperilaku adaptif agar terhindar dari kasus kasus hukum yang merugikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi prilaku agresif pada remaja narapidana adalah dengan pemberian intervensi asertif training. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pengaruh asertif training terhadap prilaku agresif narapidana remaja di Lapas Anak Kelas I Medan. Desain penelitian yang dilakukan quasi experiment. Populasi berjumlah 140 orang narapidana remaja dan sampel penelitian sebanyak 50 orang yang diambil dengan menggunakan tehnik random sampling. Sampel dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Prosedur penelitian dilakukan dengan cara memberikan asertif training dalam 8 sesi pada kelompok intervensi, sementara kelompok kontrol tidak diberikan intervensi apapun. Data penelitian dianalisis menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian intervensi asertif trainingĀ terhadap perilaku agresif pada remaja narapidana (p-value=0,00, Ī±. 0,05). Diharapkan intervensi asertif training tetap diberikan sebagai salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah prilaku agresif pada narapidana remaja di Lapas.
Copyrights © 2021