SMALB PRI Pekalongan (Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Persatuan Rakyat Indonesia) menerapkan muatan lokal Bahasa Jawa pada siswa tuna rungu wicara. Sebagaimana diketahui bahwa Siswa tuna rungu wicara mempunyai keterbatasan dalam mendengar dan berkomunikasi, sehingga perlu diteliti apakah penerapan muatan lokal tersebut sesuai untuk mereka. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi permasalahan-permasalahan pada penerapan muatan lokal Bahasa Jawa pada siswa Tuna Rungu Wicara, 2) mendeskripsikan urgensi penerapan muatan lokal Batik pada siswa Tuna rungu wicara. Peneliti menggunakan desain deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan memberikan angket kepada kepala sekolah, guru muatan lokal Bahasa Jawa, dan siswa tuna rungu wicara. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) guru muatan lokal Bahasa Jawa menghadapi permasalahan dalam proses belajar mengajar dikerenakan tidak tersedianya buku muatan Lokal Bahasa Jawa yang dibuat khusus untuk anak tuna rungu wicara. Selain itu, keterbatasan pendengaran dan tidak mampu berbicara menjadikan siswa sangat terbatas untuk menggunakan kosa kata Bahasa Jawa, 2) muatan Lokal Batik sangat penting untuk diterapkan dengan pertimbangan bahwa lokasi sekolah berada di Kota Pekalongan dengan batik sebagai salah satu kearifan lokal. Selain itu, keterampilan siswa tuna rungu wicara perlu untuk dikembangkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan muatan Bahasa Jawa kurang tepat diberikan kepada siswa tunarungu wicara, sedangkan muatan lokal batik dapat dijadikan salah satu pilihan untuk diterapkan. Dengan diterapkannya muatan lokal batik, diharapkan pada saat siswa lulus, mereka memiliki ketrampilan membatik dan dapat dijadikan sumber perekonomian mereka. Tentunya penerapan muatan lokal batik perlu adanya dukungan dari pemerintah kota Pekalongan dengan disedikannya fasilitas berupa ruang workshop batik dan peralatan proses pembuatan batik serta galeri batik untuk memasarkan batik hasil buatan mereka. Kata Kunci: Urgensi, Batik, Muatan lokal
Copyrights © 2018