Jurnal Litbang Kota Pekalongan
Vol. 7 (2014)

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV / AIDS DI KOTA PEKALONGAN

Dwi Edi Wibowo (Universitas Pekalongan)
Saeful Marom (Universitas Pekalongan)



Article Info

Publish Date
24 Jan 2019

Abstract

Masa remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Lazimnya masa remaja dimulai saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat mencapai usia matang tersebut. Masa remaja ini terjadi beberapa perubahan atau perkembangan yang terjadi antara lain perkembangan fisik, perkembangan emosional dan perkembangan seksual. Dengan adanya perkembangan seksual,keingintahuan remaja tentang seks menjadi lebih besar dan dorongan seks pun meningkat (Hurlock, 1999). Maraknya seks bebas di Kota Semarang, harus diwaspadai oleh para remaja yang tinggal di wilayah tersebut. Pasalnya, bila tidak berhati-hati mereka bisa tertular salah satu virus mematikan HIV/AIDS.Berdasarkan data dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), saat ini ada sebanyak 4.472 orang yang telah terinfeksi virus HIV/AIDS, permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang HIV / AIDS di Kota Pekalongan?”. Tujuan penelitian adalah adalah mengetahui tingkat pemahaman remaja tentang pengetahuan HIV/AIDS , mengetahui sumber informasi remaja tentang HIV/AIDS, mengetahui tingkat pemahaman remaja tentang sikap terhadap HIV/AIDS ,mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku yang beresiko tertular HIV/AIDS . Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Dalam pengambilan data primer ini, peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan menggunakan questionaire, dengan pemilihan sampel menggunakan metode random sampling. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan data – data yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru BK di SMA/MA/SMK dikota Pekalongan menyatakan bahwa siswa banyak menampakkan kebebasan mandiri pada kelas XI (usia antara 16-18 tahun) disebabkan pada jenajang kelas XI mereka merasa bebas karena mereka mempunyai yunior yaitu kelas X dan akan kembali stabil lagi ketika kelas XII karena siswa sudah konsentrasi untuk menghadapi U jian Akhir Nasional. Berdasarkan masukan dari Guru BK di SMA/MA/SMK maka peneliti mengambil sampel kelas XI di SMA/SMK/MA di Kota Pekalongan. Selanjutnya untuk dikarenakan hasil wawancara dengan Guru BK di Sekolah dengan beberapa pertanyaan mengenai masalah kenakalan siswa jawaban semuanya hampir sama bahkan bisa dikatakan sama sehingga jadi tim peneliti menyimpulkan bahwa keadaan siswa SMA/SMK/MA bisa dikatakan sama sehingga untuk menjaga persebaran responden dan dapat mewakili dari tiap bagian kota pekalongan peneliti mendata sekolah di tiap bagian Kota Pekalongan dan memilih secara acak sekolah tersebut sehingga pada akhirnya diperoleh sampelnya adalah :MAN 2 Kota Pekalongan mewakili Kota Pekalongan Bagian Barat,SMK Gatra Praja mewakili Kota Pekalongan Bagian Utara,SMA Hasyim Asy’ari mewakili Kota Pekalongan Bagian Timur,SMA N 4 Kota pekalongan mewakili Kota Pekalongan Bagian Selatan. Kesimpulan Tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/ AIDS di Kota Pekalongan adalah cukup sebesar ( 56,73% ). Saran terhadap stakeholder terkait dengan hasil penelitian, Stakeholder terkait dapat meningkatkan sosialisasi terhadap remaja tentang pengetahuan HIV / AIDS agar tingkat pengetahuan remaja menjadi naik, adanya koordinasi antar instansi dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat, memberikan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat agar info yang diberikan tersebar luas ,menambah jenis media info yang digunakan untuk sosialisasi HIV/AIDS. Kata Kunci : Pengetahuan , Remaja , HIV / AIDS

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

litbang

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Computer Science & IT Public Health

Description

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kota Pekalongan merupakan laporan penelitian atau penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan jurnal dilaksanakan oleh Dewan Redaksi sebagai wahana untuk mendokumentasikan laporan penelitian ...