Civil Engineering and Technology Journal
Vol 3 No 1 (2021): CivETech

ANALISIS KERUNTUHAN BENDUNGAN (DAM BREAK ANALYSIS) DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA (STUDI KASUS DI WADUK/ BENDUNGAN TEMPURAN)

Muhamad Arifin (Unknown)
Muchamad Arif Budiyanto (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Feb 2021

Abstract

Bendungan Tempuran disamping bermanfaat untuk memenuhi berbagai kebutuhan bagi manusia, juga menyimpan potensi bahaya yang sangat besar bila tidak dikelola dengan baik, yaitu apabila bendungan tersebut runtuh dapat menyebabkan kerugian jiwa dan materi yang sangat besar, serta hancurnya infrastruktur yang ada di daerah hilirnya. Salah satu potensi bahaya yang dapat ditimbulkan adalah keruntuhan Bendungan. Keruntuhan dapat diakibatkan oleh bocoran yang membawa material bendungan secara berangsur-angsur yang disebut erosi buluh atau piping. Akibat keruntuhan tersebut, air yang tertampung di bendungan akan mengalir ke lembah sungai di hilir bendungan dengan debit yang sangat besar serta kecepatan aliran air banjir yang sangat tinggi. Untuk meminimalkan kerugian yang dapat ditimbulkan akibat keruntuhan bendungan, maka perlu dilakukan mitigasi bencana dalam rangka melakukan upaya tindakan preventif dengan cara melakukan simulasi pemodelan keruntuhan Bendungan. Analisis keruntuhan Bendungan Tempuran (dam break analysis) dilakukan dengan pemodelan menggunakan bantuan software Zhong Xing HY21 dengan skenario kondisi muka air waduk setinggi banjir desain, dimana inflow hidrograf sama dengan banjir rencana. Kondisi dalam analisis keruntuhan bendungan tersebut ditinjau dalam alternatif kondisi akibat piping atas pada elevasi ±123 m dengan inflow PMF (probably maximum flood). Kondisi ini diasumsikan merupakan kondisi yang paling optimal sebagai acuan untuk melakukan Tindakan rencana mitigasi bencana dalam upaya meminimalkan kerugian baik kerugian materiil maupun kerugian imateriil Dari hasil analisis pemodelan tersebut dengan scenario piping atas dan dari hasil analisis hidrologi dengan debit inflow PMF (Snyder) sebesar 137,257 m3/det diperoleh hasil dampak banjir yang ditimbulkan sepanjang 9,911 km kearah hilir melalui aliran Sungai Ngampel yang bermuara di Sungai Lusi. Area terdampak meliputi 15 Desa di dua Kecamatan sepanjang sungai tersebut yang berada di hilir dari Bendungan Tempuran. Waktu tiba banjir ke desa terdekat (Desa Tempuran) adalah 15 menit sedangkan waktu banjir sampai ke desa terjauh (Desa kamolan) adalah 6 jam.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

CivETech

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Control & Systems Engineering Engineering Transportation

Description

CivETech: Civil Engineering and Technology Journal pertama kali diterbitkan pada Februari 2019 yang diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (FT UCY). CivETech diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Februari dan Agustus, diterbitkan secara online dan akses terbuka ...