Peningkatan pembangunan di berbagai daerah di Indonesia khususnya di kota Yogyakarta membuat banyak kontaktor saling bersaing dalam melaksanakan sebuah proyek. Mulai dari kecepatan, mutu, dan biaya mereka sangat bersaing dalam 3 hal tersebut. Namun sekarang masih banyak kontraktor yang mengesampingkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi faktor penerapan SMK3 pada proyek konstruksi dan mengetahui faktor yang dominan pada kelengkapan fasilitas pendukung keselamatan dan kesehatan kerja di proyek Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan cara observasi, metode ini lebih cenderung pada hasil yang deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Hasil penelitian adalah tingkat implementasi kebijakan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja ( SMK3 ) pada perusahaan kontraktor di Yogyakarta rata – rata 69,83% dimana kebijakan pada aspek manusia sebesar 64,78% yang diterapkan, pada aspek peralatan sebesar 72,95% yang diterapkan, pada aspek organisasi sebesar 67,78% yang diterapkan, pada aspek manajemen sebesar 69,42% yang diterapkan, pada aspek lingkungan sebesar 74,22% yang diterapkan.
Copyrights © 2019