Pembuatan perkerasan jalan pada lingkungan perumahan dengan Paving Block salah satu cara konservasi air tanah dan pemanfaataan serat ijuk yangmerupakan upaya memberdayakan potensi lokal untuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan, kuat lentur, dan daya serap air pada Paving Block sebagai lapisan perkerasan dengan penggunaan Serat Ijuk sebagai bahan tambah. Dengan benda uji berupa Paving Block dan bahan tambah berupa Serat Ijuk. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan UCY, melalui beberapa proses pencampuran, pengadukan, penuangan, dan pemadatan, serta curing (Perawatan), lalu dilakukan pengujian mortar segar maupun mortar keras. Hasil penelitian yang dilakukan secara visual Pada Paving Block dengan penambahan serat ijuk terhadap semen berpengaruh pada kuat tekan yang berakibat mengalami kenaikan dan penurunan kuat tekan rata-rata untuk umur 7 hari PB1 = 0,99%, PB1,5 = 0,87%, PB2 = 0,87% terhadap paving block normal sebesar 0,98%. Untuk umur 28 hari PB1 = 1,41%, PB1,5 = 1,25%, PB2 = 1,25% terhadap paving block normal sebesar 1,40%. Sedangkan pada kuat lentur yang berakibat mengalami penurunan rata-rata terhadap kuat lentur untuk umur 7 hari PB1 = 0,54%, PB1,5 = 0,55%, PB2 = 0,50% terhadap paving block normal sebesar 0,60%. untuk umur 28 hari PB1 = 0,77%, PB1,5 = 0,79% PB2 = 0,72% terhadap paving block normal sebesar 0,86%. Sedangkan untuk penambahan serat ijuk terhadap paving block, mengalami penurunan pada daya serap air PB1 = 9,521 %, PB1,5 = 11,806 %, PB2 = 11,886 % terhadap paving block normal sebesar 7,629 %. Dari hasil penelitian secara umum dengan penambahan serat ijuk terhadap semen paving block tidak memenuhi syarat kekuatan baik kuat tekan, kuat lentur maupun untuk daya serap airnya. Dengan demikian dari hasil penelitian ini belum memberikan nilai yang bermanfaat secara ekonomis pada masyarakat luas.
Copyrights © 2020