Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi. Banyak di antara tumbuhan tersebut memiliki khasiat sebagai obat, misalnya belimbing manis (Averrhoa carambola L.). Secara tradisional, belimbing manis telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Kemampuan ini diduga karena belimbing mengandung senyawa yang berpotensi untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak metanol daun dan kulit batang belimbing terhadap pertumbuhan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Ekstraksi tumbuhan dilakukan dengan metode maserasi sementara aktivitas anti bakteri dilakukan dengan metode Kirby-Bauer. Pada uji aktivitas antibakteri menggunakan tiga (3) konsentrasi ekstrak yang berbeda, yaitu: 25, 50, dan 70%. Sebagai negatif control digunakan metanol dan sebagai positif control digunakan linezoid. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ekstraksi batang pada konsentrasi 75% memiliki kemampuan daya hambat yang terbesar terhadap pertumbuhan MRSA
Copyrights © 2019