Latar Belakang: kekurangan asupan gizi sejak lahir sampai balita dapat menyebabkan permasalahan kesehatan pada balita yaitu pertumbuhan tinggi badan yang tidak optimal (stunting). Pertumbuhan tinggi badan yang terhambat pada saat balita akan berakibat pada tingkat kecerdasan otak setelah dewasa. Tujuan: mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Puskesmas Cimuning Bekasi. Metode: penelitian menggunakan desain cross-sectional dilakukan di Puskesmas Cimuning Bekasi pada bulan Oktober-November 2019. Sampel diambil dengan teknik total sampling sebanyak 100 ibu-anak. Stunting diukur dengan antropometri menggunakan indikator tinggi badan menurut umur (TB/U). Variabel independen (pemberian ASI, imunisasi, MP-ASI, penyakit ibu dan anak) diukur menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan regresi logistik ganda. Hasil: kejadian stunting dialami oleh sebanyak 30,0% balita. Faktor dominan yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita adalah pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan: promosi pemberian ASI eksklusif harus diterapkan disetiap fasilitas kesehatan dan media sosial agar informasi tersebut sampai ke masyarakat luas sehingga dapat menurunkan angka kejadian stunting pada balita.
Copyrights © 2020