Lompatan pada bulutangkis merupakan gerakan explosive movement, yang memiliki kaitan erat dengan cedera patellar tendinopathy. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan lompat vertikal pada atlete bulutangkis pria dan wanita. Total 49 athlete badminton usia 18-19 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara lebih spesifik mereka dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori putra n= 26 (tinggi badan = 171.2 ± 6.91 cm ; berat badan = 64.02 ± 9.67 Kg; BMI = 21.89 ± 2.49 Kg/m2), dan kategori putri n=23 (tinggi badan = 159.09 ± 3.40 cm ; berat badan = 56.79 ± 9.40 Kg; BMI = 22.39 ± 3.08 Kg/m2). Seluruh peserta diminta untuk melakukan lompatan vertikal sebanyak dua kali diatas Takei-5414-digital vertical jump meter. Seluruh peserta melakukan tiga jenis gerakan, yaitu lompatan vertikal dengan kaki kanan, lompatan vertikal dengan kaki kiri, dan lompatan vertikal dengan kedua kaki. Statistical analysis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pria dan wanita pada lompatan vertikal dengan kaki kiri (p = 0.03), lompatan vertikal dengan kaki kanan (p = 0.02), lompatan vertikal dengan kedua kaki (p = 0.001). Penelitian ini menunjukkan bahwa atlet laki-laki bulutangkis memiliki kemampuan lompatan yang lebih baik dibandingkan dengan atlet bulutangkis wanita.
Copyrights © 2021