Sabut kelapa sebagai limbah pertanian yang mengandung lignoselulosa tinggi belum termanfaatkan secara optimal secara ekonomi. Kandungan selulosa mencapai 44,44% menjadikan sabut kelapa sebagai potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan bakar alternative dengan cara mengkonversikannya menjadi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonversikan sabut kelapa menjadi bioetanol dengan menggunakan larutan asam (H2SO4 dan CH3COOH) pada proses pretreatment dengan variasi konsentrasisebesar 1, 3 dan 5%. Kemudian dilakukan proses hidrolisa dengan menggunakan KOH 5% dan fermentasi dengan variasi waktu 3, 5, dan 7 hari menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Dari hasil penelitian menunjukkan kadar lignin paling banyak berkurang didapat dari sampel dengan pretreatment menggunakan larutan H2SO4 5% yang juga mampu menghasilkan kadar glukosa dan bioetanol terbesar dengan waktu fermentasi optimal selama 5 hari. Kadar bioetanol maksimum yang didapat sebesar 5,7768% v/v.
Copyrights © 2017