Pendahuluan: Rimpang temu hitam mengandung saponin, minyak atsiri, flavonoid, kurkuminoid, zat pahit, damar, lemak mineral dan minyak. Kandungan zat-zat dalam rimpang temu hitam antara lain menstimulasi kerja lambung, menyembuhkan koreng, luka dan kudis, peluruh angin, menyembuhkan batuk dan asma. Tujuan: Untuk mengetahui efek diuretik ekstrak etanol rimpang temu hitam (EERTH) pada tikus putih jantan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental meliputi skrining fitokimia, karakterisasi dan uji efek diuretik EERTH. Hasil: Hasil skrining fitokimia simplisia menunjukkan positif alkaloida, flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Hasil karakterisasi EETRH meliputi kadar abu total 4,8%, abu yang tidak larut asam 2,37%, sari larut dalam air 17,8%, sari larut dalam etanol 22,45%. Hasil pengamatan menunjukkan EERTH dosis 350 mg/kg bb dengan volume urin 11,35 ml (efek diuretik paling baik) dibandingkan 250 mg/kg bb dan 300 mg/kg bb, tetapi lebih rendah efeknya dibandingkan furosemide dosis 5,04 mg/kg bb dengan volume urin 13,77 ml. Kesimpulan: Ekstrak etanol rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb) memberikan efek diuretik pada tikus putih jantan dengan dosis mulai 350 mg/kg bb tetapi tidak lebih besar dari kelompok kontrol positif dengan nilai sig. 0,00 (p 0,05).
Copyrights © 2021