Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruhpenggunaan sistem penilaian kinerja pada organisasi sektor publik seperti Badan Pengelolaan Keuangan & Aset; Dinas Perpustakaan & Kearsipan; dan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. Hipotesis kami bahwa cara mana sistem digunakan yang memiliki pengaruh terhadap kinerja organisasional dan bahwa pengaruh kinerja ini tergantung pada contractibility dan akuntabilitas. Kami mengharapkan organisasi sektor publik dapat menggunakan sistem pengukuran kinerjanya dengan tepat sesuai dengan karakteristik aktivitasnya sehingga mampu untuk meningkatkan kinerja organisasional kearah yang lebih baik. Kami melakukan survey kepada instansi pemerintahan (Badan Pengelolaan Keuangan & Aset; Dinas Perpustakaan & Kearsipan; dan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah). Hasil yang kami dapatkan bahwa Kinerja Instansi Pemerintah pada Badan Pengelolaan Keuangan & Aset; Dinas Perpustakaan & Kearsipan; dan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah dipengaruhi secara negatif oleh sistem contractbility dan akuntabilitas. Selain itu, Sistem pegukuran kinerja untuk tujuan eksploratori yang ada didalam Badan Pengelolaan Keuangan & Aset; Dinas Perpustakaan & Kearsipan; dan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah cenderung untuk meningkatkan kinerja melalui aktivitas contractbility yang rendah serta Sistem pegukuran kinerja untuk tujuan eksploratori cenderung untuk meningkatkan kinerja melalui akuntabilitas yang rendah pada instansi pemerintah seperti Badan Pengelolaan Keuangan & Aset; Dinas Perpustakaan & Kearsipan; dan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah.
Copyrights © 2017