Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Managem

PENILAIAN INDEKS KERENTANAN SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN RISIKO LONGSOR DI KECAMATAN BANJARMANGU KABUPATEN BANJARNEGARA JAWA TENGAH (Vulnerability index assessment as landslide risk reduction in Banjarmangu District Banjarnegara Central Java)

Baharinawati Wilhan Hastanti, (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPPTPDAS) Solo)
Arina Miardini (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Nov 2021

Abstract

ABSTRACT Landslide vulnerability index assessment is needed to reduce the disaster risk. The vulnerability of landslides in Banjarmangu District is calculated based on the results of the indexes of social, economic, physical, and environmental vulnerabilities. This study aims to determine the value of landslide vulnerability index in Banjarmangu Subdistrict, Banjarnegara Regency, referring to the Regulation of the Head of BNPB No.2 of 2012 concerning General Guidelines for Disaster Assessment which assesses landslide vulnerability using variables of social, economic, physical, and environmental vulnerabilities. The value of the vulnerability index is expressed on a numerical scale from 0 to 1 depending on the intensity of the landslide that occurred. The landslide vulnerability index assessment ranges from 0.37 to 0.91. 12.78% out of the total area is classified as very high (Kesenet and Kalilunjar Villages), 57.86% as high (Jenggawur, Beji, Sijenggung, Sipedang, Banjarmangu, Rejasari, Sigeblog, Paseh and Kendaga), 15.32% as moderate (Pekandangan, Banjarkulon and Sijeruk), and 14.02% as low (Majatengah, Gipit, and Prendengan). The implications of this study are used as a basis for policy considerations for landslide disaster mitigation to minimize the risks and losses incurred. One of the functions of the disaster vulnerability index is to serve as a warning and consideration in policy making and disaster management actions. Each region has different vulnerability index. Communities with high-risk disaster vulnerability are expected to be treated differently in handling disaster compared to the lowrisk vulnerability communities. Therefore, people who live in areas with high vulnerability values should increase the preparedness against landslides.Keywords: vulnerability; landslides; risk management; Banjarmangu ABSTRAKPenilaian indeks kerentanan longsor sangat diperlukan dalam upaya pengurangan risiko bencana. Kerentanan bencana tanah longsor di Kecamatan Banjarmangu dihitung berdasarkan hasil perhitungan indeks kerentanan sosial, kerentanan ekonomi, kerentanan fisik, dan kerentanan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks kerentanan tanah longsor di Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Bencana. Penilaian kerentanan bencana tanah longsor menggunakan variabel kerentanan sosial, kerentanan ekonomi, kerentanan fisik, dan kerentanan lingkungan. Nilai indeks kerentanan dinyatakan dalam skala numerik dari 0 sampai 1 bergantung pada intensitas longsor yang terjadi. Hasil penilaian indeks kerentanan longsor berkisar antara 0,37-0,91 dengan rincian 12,78% dari total luas wilayah tergolong sangat tinggi (Desa Kesenet dan Kalilunjar), 57,86% tinggi (Jenggawur, Beji, Sijenggung, Sipedang, Banjarmangu, Rejasari, Sigeblog, Paseh dan Kendaga), 15,32% Sedang (Pekandangan, Banjarkulon dan Sijeruk), 14,02% Rendah (Majatengah, Gipit, dan Prendengan). Implikasi hasil penelitian ini adalah sebagai dasar pertimbangan kebijakan untuk mitigasi bencana longsor untuk meminimalkan risiko dan kerugian yang ditimbulkan. Salah satu fungsi indeks kerentanan bencana adalah menjadi peringatan (warning) dan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan tindakan penanganan bencana. Setiap daerah mempunyai indeks kerentanan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Masyarakat dengan kerentanan bencana yang tinggi dengan masyarakat kerentanan yang rendah diharapkan diperlakukan secara berbeda dalam penanganan tergantung pada tingkatan resikonya terhadap bencana tersebut. Oleh sebab itu masyarakat yang tinggal pada daerah dengan nilai kerentanan yang tinggi maka perlu meningkatkan kesiapsiagaan yang lebih tinggi terhadap terjadinya bencana longsor. Kata kunci: kerentanan; longsor; manajemen risiko; Banjarmangu

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

JPPDAS

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (JPPDAS) ) is an official publication that publishes scientific papers of research results in the field of watershed management. This Journal was published primarily by Watershe Management Technology Center on April 2017. Journal scopes include are ...