Aroma tidak sedap dari buah mengkudu timbul karena pencampuran antar asam kaprik dan kaproat kedua senyawa tersebut bersifat aktif sebagai antibiotic, dari aroma itu dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan pestisida alami.. Penelitian ini bertujuan melihat perkembangan Aphis gossypii yang diberi maupun tidak ekstrak buah mengkudu. Penelitian ini dilakukan dengan perlakuan dan pengulangan yang sama, terdiri dari Control, tanaman Capsicum frutescens diberi Aphis gossypii tanpa penyemprotan ekstrak Morinda citrifolia, tanaman Capsicum frutescens disemprot ekstrak Morinda citrifolia diberikan Aphis gossypii dan tanaman Capsicum frutescens diberi Aphis gossypii disemprot ekstrak Morinda citrifolia. Adapun hasil penelitian, ekstrak buah mengkudu mempengaruhi perkembangan Aphis gossypii membuat jumlah Aphis gossypii semakin berkurang setiap harinya. Aphis gossypii pada tanaman Cappsicum frutescens tanpa di semprot ekstrak Morinda citrifolia mengalami peningkatan jumlah populasi, jumlahnya lebih dari 10x lipat dari hari pertama, itu menunjukkan reproduksi Aphis gossypii berjalan normal tanpa penyemprotan. Kondisi tanaman yang dijadikan sebagai inang perberkembang biaknya diperoleh bentuk Daun dan Batang yang kurang sehat ditandai dengan Daun Gugur yang terjadi saat batang tanaman digoyangkan serta Aphis gossypii berkembang biak hingga ke Batang Daun. Aphis gossypii yang diletakkan pada tanaman Cappsicum frutescens di semprot ekstrak Morinda citrifolia berpengaruh terhadap Aphis gossypii, jumlah nya semakin berkurang hingga tidak memiliki Aphis gossypii, hal itu diakibatkan karena tidak dapat mencerna dengan baik sumber makanan dari inangnya yang telah disemprotkan ekstrak Morinda citrifolia dan juga baunya yang sangat menyengat sehingga mampu mengusir Aphiss gossypii untuk berkembang biak pada daun cabai rawitKata Kunci :Pestisida, Capsicum frutescens, Aphis gossypii, Morinda citrifolia, Control tanaman.
Copyrights © 2022